Lagu-lagu yang Familiar Bagi Saya, Namun Kurang Begitu Populer di Masyarakat (2) - FLP Blitar

Lagu-lagu yang Familiar Bagi Saya, Namun Kurang Begitu Populer di Masyarakat (2)

Bagikan



Musik-musik Indie memiliki idealisme yang kuat, meski banyak yang tidak populer sebagaimana lagu-lagu yang berlabel mayor. Namun di era digital semacam ini, batas antara keduanya semakin tipis.

Dahulu, perbedaannya mungkin terletak pada produksi kaset/CD, kualitas rekaman, atau video klip. Ketiganya membutuhkan dana yang besar, sehingga peran produser sebagai pemilik modal menjadi penting. Meski setelah terkenal, dan punya cukup modal, banyak yang akhirnya membiayai produksinya sendiri.

Misalkan Tulus dan Raisa, yang belakangan populer, mereka menerbitkan musik-musiknya melalui label sendiri : Musik Tulus dan Juni Record. Orang juga tak mengira jika musik yang dibawa Tulus bisa meledak, padahal gaya musik Tulus bukanlah trend di Indonesia. Namun ia menciptakan trendnya sendiri.

Meski, sejak kemunculan Afgan di tahun 2008, musik Jazz mulai familiar di tengah pendegar musik Pop dan Rock. Era 80-an dikenal dengan eranya musik Rock, era 90-an sampai 2000-an awal, musik Pop Rock merajai. Anggun C. Sasmi adalah penyanyi era 80-an akhir, yang begitu kentara sisi rocknya.

Sekarang, musik Jazz dan kombinasinya sedang diatas angin. Entah dikombinasi dengan Pop, RnB, Rock, dll. Meski meledak lagu pop “Surat Cinta Untuk Starla” yang di view lebih dari 70 juta pengguna Youtube.

Namun lagu-lagu Indie tetap punya penikmatnya sendiri. Memang tidak mainstream, tapi itu bisa menjadi hiburan alternatif. Berikut lagu-lagu yang sering saya dengarkan, namun mungkin tidak terlalu familiar :

Aku TenangFourtwnty
Lagu ini tidak benar-benar asing, mungkin sekilas pernah mendengarkan, tapi tidak tahu apa judul dan siapa penyanyinya. Ini merupakan Soundtrack film Gili Terawangan, dinyanyikan oleh duo Fourtwnty.

Lagu slow yang syahdu, bahkan salah satu youtuber sampai ada yang berkomentar : di surga ada headseat gak ya? Pengen dengerin lagu ini. Saya sendiri bergitu terpukau dengan lagu ini, terutama dari lirik-liriknya.

DecemberEfek Rumah Kaca
Nama Efek rumah kaca mungkin familiar, profilnya pun sering diulas di Majalah Musik Rolling Stone. Namun untuk lagu “desember”, belum tentu banyak yang tahu. Namun ada baiknya kalian coba mendengarkan lagu keren ini. Bisa dicari di Youtube, atau situs musik lainnya.

Sampai Jadi DebuBanda Neira
Nama Banda Neira sebenarnya sudah lama saya tahu, terutama ketika musikalisasi puisi Chairil Anwar : Hidup adalah menanti kekalahan. Begitu salah satu petikan puisi Chairil. Lagu “Sampai Jadi Debu” ini mungkin merupakan salah satu lagu slow terbaik yang pernah saya dengarkan.

Meski lagu ini tidak sepopuler lagu lainnya. Kualitas vokalisnya, terutama yang perempuan, tak kalah dengan Isyana Sarasvati. Bagi pendengar lagu slow, ini lagu yang sangat saya rekomendasikan.

Senar SenjaDialog Hujan
Masih tentang lagu slow. Lagu slow tidak selalu cengeng, tergantung liriknya. Salah satu lagu slow dengan lirik oke adalah lagunya Senar Senja berjudul Dialog Hujan. Instrumentnya hanya gitar, namun lagu ini begitu syahdu.

Selamat Ulang Tahun – Dewi Lestari
Ini merupakan lagu dalam album rectroverso. Namun kalah populer dibandingkan “Malaikat Juga Tahu” atau “Peluk”. Lagu ini merupakan lagu selamat ulang tahun, namun dari sisi pengungkapan yang berbeda. Ucapan selamat ulang tahun yang terlambat.

Itulah beberapa lagu yang familiar dalam hidup saya, namun kurang populer di Masyarakat, bagian kedua, sampai jumpa di bagian selanjutnya. Insyallah. []

Blitar, 6 April 2017
A Fahrizal Aziz

No comments:

Pages