Melamunnya Penulis itu Beda Dengan Orang Biasa - FLP Blitar

Melamunnya Penulis itu Beda Dengan Orang Biasa

Bagikan

Deasy menepuk pundak saya dan lantas berkata: ngelamunin apa sih? hidup dibawa santuy aja, gak usah dipikir berat.


Secarik kesimpulan langsung meluncur dari bibir merah tipisnya tanpa konfirmasi. Mungkin baginya melamun adalah hal negatif, pikiran kosong, semangat hidup menurun, dan sisi gawat lainnya.


Niatnya baik, tetapi mungkin ia kurang familiar jika "melamun" sering dilakukan seorang penulis, atau mereka yang pekerjaannya membuat karya tulis. Jeda ekspresinya kerap disamakan dengan melamun. Hal yang sukar dibedakan dengan merenung, berpikir dan sejenisnya.


Penulis sering melamun, dan menurut Dee Lestari itu hal positif, bagian penting dari proses berkarya yang harus ia lalui.


Lantas apa yang dilamunkan para penulis?


###


Keunggulan penulis adalah kemampuan dia memandang sesuatu, mengeruk realitas, mengamati celah-celah yang luput dari perhatian banyak orang, dan kemudian menyajikannya lewat rangkaian diksi yang renyah.


Untuk sampai pada sajian istimewa itu, perlu proses internal yang tak mudah; abstraksi tema, konstruksi ide, data penunjang hingga perbendaharaan kata.


Saat mereka menemui suatu hal, pikiran terus mengolahnya, "dimasak" dalam otak, dan proses itu kadang terlihat seperti orang melamun.


Namun bukan lamunan kosong, ada mata berbinar dan senyum kemenangan ketika proses itu telah menemukan suatu bentuk, untuk selanjutnya diwujudkan menjadi seperangkat kalimat dan paragraf.


Melamunnya penulis adalah proses memahat makna dari realitas yang tercerai berai, memungut hikmah dari beragam peristiwa yang silih berganti.


Menjadi penulis adalah latihan panjang menjadi pendengar, penyimak, mengaktifkan empati, daya tarik dan rasa penasaran yang terus dipupuk.


Latihan itu membuatnya berpikir lebih banyak dan merenung lebih dalam. Membuatnya mudah lapar meski hanya duduk di depan monitor, kadang juga membuatnya berkawan dengan nikotin atau kafein.


Penulis adalah mahluk khusus yang diberikan oleh Tuhan jala-jala agar bisa menangkap makna, nilai, hikmah yang bertebaran di lautan kehidupan.


Lantas, adakah penulis yang melamun karena tidak tahu apa yang akan ditulis?


Blitar, 25 Oktober 2023

Ahmad Fahrizal A.

No comments:

Pages