Oleh : Yayuk Amirotin
Kukayuh langkah meski raga mulai lelah
Kusemai asa meski badai melanda jiwa remah
Kupunguti keping asa yang terberai jauh
Tetap kulaju meski tubuh penuh peluh
Kubunuh malas yang mulai melenguh
Hingga hancur
Runtuh, luluh!
Kukibas selendang pemikat
Kutikam bisik resah
Pedang semangat tajam membabat
Lesap dihempas api membara
Kugelung ribuan lunglai pengoyak hati
Kukemas letih perusak mimpi
Kutimbun jauh di relung sanubari
Perlahan tapi pasti
Kutapaki hari demi hari
Kubangun istana megah berpagar api semangat menjilat
Kujaga nyala bara meski hujan lebat
Rona gelora menyatu dalam aliran darah
Berpadu napas memandu gerak langkah
Blitar, 19 Maret 2017
2 comments:
Api telah benar membakarmu, anakku. Semoga hanya api keabadian yang kan tetap berpendar. Yang kan menyelamatkan mu di hidup dan matimu, aamiin
Amiin
Terimakasih Bunda Merry.
Semoga api semangat ini bisa membawa kita membawa kehidupan yang lebih baik tuk raih surganya Allah.
Post a Comment