Inilah 6 Langkah Menulis yang Harus di Tempuh Agar Cepat Selesai - FLP Blitar

Inilah 6 Langkah Menulis yang Harus di Tempuh Agar Cepat Selesai

Bagikan
Siapa Bilang Menulis Cerpen dan Novel itu Sulit?




Oleh Imro’ Atus Sa’adah

Menulis cerpen dan novel adalah hal yang mudah bagi mereka yang sudah tahu resep menulis dan sudah terbiasa menulis. Akan tetapi akan menjadi gampang-gampang susah untuk dikerjakan penulis pemula. Jangan khawatir, semua kesulitan bisa diatasi dengan 6 langkah berikut.

1.  Buat Sinopsis

Apa sih pentingnya membuat sinopsis?

Penting banget! Ini bisa membuat ide cerita kita bisa tergambar  semakin jelas sehingga kita makin memahami cerita cerpen atau novel yang mau kita tulis.

Lalu, sinopsis itu apa sih?

Sinopsis adalah cerita singkat dari cerpen atau novel yang mau kita tulis. 

2. Buat Kerangka Cerita

Wah, apa lagi sih ini? Ribet banget?

Nggak juga kalau, ribet. Sebaliknya kerangka cerita bisa membuatmu tidak kabur dari ide.

Pernah kan lagi asyik-asyiknya menulis dengan ide seperti ini, eh tiba-tiba muncul ide yang lain. Lalu, akhirnya tulisan yang sudah jadi di delete dan mulai menulis lagi dari awal. Wah, kapan selesainya tulisan kita jika bimbang terus?

Nah, kerangka cerita ini akan memperjelas ide awal kita dan membuat kita setia pada ide sampai cerpen dan novel selesai.

Pembuatan kerangka cerpen dan novel pun tidaklah sama. Tentu saja karena cerpen hanya terdiri dari beberapa halaman sedangkan novel terdiri dari banyak bab.

Kerangka karangan cerpen, bisa dibuat dengan sederhana dengan membuat pembukaan, gambaran konflik dan endingnya

KERANGKA KARANGAN CERPEN

Sebagai contoh : cerpen Karman Pulang  ( baca cerpen Karman Pulang )

-Membuat pembukaan : 

Laki-laki yang sedang berjalan kaki itu, tinggi besar, memakai kaos katun warna biru dan celana hitam dari katun juga. Dari pakaiannya tampak seperti biasa saja. Tapi begitu melihat rambut panjangnya yang awut-awutan , kumis dan jenggot yang entah sudah berapa lama tak pernah bercukur itu, kamu akan mulai berpikir bahwa dia beda. Ya ... setidaknya begitulah pendapat warga di kampung Sibaweh. Nama laki-laki itu Karman. Hanya Karman saja. Tak ada tambahan apa-apa lagi.

-Membuat konflik : 

-Karman seorang preman yang baru keluar dari penjara. Seluruh penduduk kampung takut padanya sehingga menjauhi Karman. Padahal Karman sudah bertaubat dan berubah.

Membuat ending       :      

Sementara anak buahnya bekerja, Karman menatap langit yang biru penuh harapan, teringat kata-kata Ustad Lutfi “Jika kau merasakan kedamaian itu maka bagikanlah kepada yang lain agar mereka juga turut merasakannya”

Sementara semua tetangga Karman mengintip, mengawasi rumah Karman dari jendela. Resah kenyamanan mereka akan terusik kembali. 

KERANGKA KARANGAN  NOVEL

Petakan lagi sinopsis menjadi per-bab

Misal :

Kerangka Novel Seribu Cinta (baca novel Seribu Cinta)

Bab 1. Azzahra, Azaki, Dayana

Bab 2. Semangat dan Harapan

Bab 3. Perpisahan

Bab 4. Petunjuk

Bab 5. Pulang

Bisa ditambahi sinopsis untuk per-babnya mau fokus menceritakan apa

3. Bertekad mulai menulis dari sekarang juga, apapun kendalanya. Kalau perlu buat target dan jadwal menulis. Jadwal sendiri harus berusaha dipatuhi sendiri ya!

4. Terus Menulis.

Intinya sudah tulis saja. Jangan di rem. 

Mulai dari mana? Ya.. di mulai dari yang dapat idenya. 

Usahakan dulu menulis urut dari depan. Tapi kalau ide mentok, mau bagaimana lagi. Boleh menulis dari mana saja dulu. 

-Misal untuk cerpen, imajinasi lagi muncul di ending. Ya, dah buat ending dulu. Atau sedang terbayang-bayang kata-kata si tokoh, ya sudah tulis saja.

-Kalau untuk novel, boleh saja menulis ceritanya dengan meloncat    antar bab.

Maksudnya, kalau lagi dapat ide atau ’ feel’ di bab sepuluh, ya sudah kerjakan saja bab 10.

5. Tetap terus menulis. Selesaikan. Tidak usah terlalu memikirkan teori menulis. Tulis saja. Kalau sudah selesai baru masukkan teori menulis.

6. Sering berkomunikasi dengan sesama penulis. 

Ini tidak harus bertemu sih, bisa saja via online atau grub whatshap kepenulisan. Tujuannya agar tetap semangat menulis dan bisa saling sharing tentang kepenulisan.

Atau dengan aktif pada suatu komunitas menulis, seperti FLP (Forum Lingkar Pena), FAM (Forum Aishiteru Menulis) dan komunitas menulis lainnya.

Pages