BERBAGI KEBAIKAN LEWAT TULISAN - FLP Blitar

BERBAGI KEBAIKAN LEWAT TULISAN

Bagikan
BERBAGI KEBAIKAN LEWAT TULISAN

Tiap kali mendengar kata berbagi, kebanyakan orang langsung berpikir soal berbagi materi (uang, sembako, dll). Padahal sejatinya tidaklah demikian.

Berbagi dapat berupa saja yang penting membawa manfaat. Bisa berbagi ilmu, berbagi pengalaman, berbagi pemikiran, berbagi duka, berbagi suka, dll. Tak jadi masalah apapun yang dibagi, selama bisa mendatangkan dampak positip bagi sesama, lanjutkan saja. 

Pun demikian dengan kehadiran di ruang siar Radio ASAFm jam 10.00 sampai 11.00 tadi. Dengan tajuk "Berbagi Kebaikan Lewat Tulisan" aku coba berbagi pengalaman tentang peranan dunia literasi dalam berbagi kebaikan. 

Memang bisa? Kenapa enggak!

Seperti kita ketahui bersama dalam unsur intrinsik cerita ada bagian yang disebut amanat cerita. Yang namanya amanat sudah barang tentu selalu berisi ajaran kebaikan. Lazimnya bahwa kejahatan selalu kalah dengan kejahatan.

Dengan beragamnya genre karya sastra, tidak menutup kemungkinkan gerakan berbagi kebaikan lewat karya bisa terselip pada setiap cerita. 

Berbagi kebaikan merupakan hak semua orang. Termasuk semua penulis. Khusus untuk penulis genre religi, sudah pasti hal ini tidak asing lagi. Karena di dalamnya selalu terselip kandungan ayat suci maupun hadis. 

Berbeda halnya dengan karya romance, young adult, tinlit, horor, dll. Untuk menyelipkan ajakan berbagi kebaikan diperlukan kejelian peletakan yang pas agar tak terkesan menggurui.

Hal itu bukan berarti tidak mungkin. Apapun jenis tulisan, ajakan berbagi kebaikan harus tetap ada. Semangat amar makruf nahi munkar harus jadi warna dalam setiap karya. Jangan sampai karya yang ditulis justru menjerumuskan orang (pembaca) dalam kebatilan. 

Ingat, setiap kata adalah doa. Setiap tulisan adalah pengharapan. Jadi lebih baik tuliskan hal-hal yang baik agar karya bisa menebar virus kebaikan di mana-mana. Sekaligus bisa jadi bekal kelak ketika menghadap Yang Maha Kuasa. 

Rambut bisa berubah jadi uban. Dari yang semula hitam akan berubah jadi putih. Pun demikian dengan hati dan perasaan. Jadi jangan pernah menolak suatu perubahan, jika perubahan itu mengajak pada kebaikan. 

Salam literasi Indonesia
Blitat, 16 Januari 2022

No comments:

Pages