Keberagaman - FLP Blitar

Keberagaman yang Diseragamkan

Sudah sejak awal negara Indonesia terbentuk, semboyan Bhinneka Tunggal Ika digunakan untuk mempersatukan perbedaan yang ada. Perbedaan tersebut sangat terlihat jelas karena suku, bahasa, dan letak warga negara negeri ini tidak satu bentuk. Bentuk yang berbeda-beda ini tentunya menimbulkan gesekan-gesekan yang punya peluang menimbulkan perpecahan. Banyak kasus perpecahan berdarah yang disebabkan oleh hal sepele.

Sebenarnya masyarakat belum paham secara penuh makna keberagaman. Mulai dari lingkungan terkecil, keluarga pun masih ada yang belum bisa menerima keberagaman yang ada. Stigma pekerjaan misalnya, seorang laki-laki di dalam keluarga mempunyai stereotip bekerja kasar dan tiap hari bergerak. Laki-laki dianggap tidak bekerja jika tidak melakukan hal-hal berat dan terkena panas matahari. Hal tersebut membuat laki-laki yang mempunyai pekerjaan yang bersifat 'lembu' merasa bahwa tidak dihargai, terutama di keluarga petani.

Selain itu di dunia pendidikan juga masih sangat minim perihal perilaku menghormati orang lain. Banyak yang menjauhi siswa yang menonjol sendiri di kelas karena mengganggap bahwa dia tidak sama dengan kebanyakan siswa di kelas tersebut. Hal tersebut menjadikan kelas sebagai ajang saling sindir dan membenci satu sama lain yang disebabkan ketidaksamaan tersebut.

Tentunya pemahaman bahwa keberagaman merupakan hal yang lumrah sebaiknya digaungkan sejak usia dini. Lingkungan keluarga sebagai tempat mencari perlindungan seyogyanya mendukung apa yang dilakukan semua anggota keluarga lain selama dalam hal kebaikan. Dan hal tersebut tentunya didukung oleh lingkungan pendidikan yang sangat menjunjung tinggi keberagaman. Lingkungan pendidikan seharusnya menjadi tempat lahirnya individu-individu yang berperilaku menghormati, bukan menghakimi seseorang. 

No comments:

Pages