Pertemuan Dua Sufi Sastrawan - FLP Blitar


Mendung Bulan Juli tak mampu dibendung. Rasanya semesta turut berkabung pada rangkaian aksara abadi yang telah terlafadz. Seperti janjian. Dua maestro sastra berpulang dalam selisih masa tak lama. Maestro Puisi disusul maestro kritikus sastra dan penulis beken di masanya. 


Saya mengenali nama beserta karya beliau dari mata kuliah periodisasi sastra. Pada materi pembabakan sastra. Bapak Ajip Rosidi. Pribadi yang tak jauh berbeda dengan Eyang Sapardi. Dalam tulisan dan karya kritisnya. Dikenal karena budaya Sunda berhasil menyoroti tulisan-tulisan teman sejawat namun tetap menelurkan karya dengan beberapa cerpen yang tersohor. 


Bapak Ajip Rosidi meninggal pada usia 82 tahun, pada Rabu, 29 Juli 2020, sekitar pukul 22.30, di RSUD Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah, setelah mendapat perawatan intensif pascaoperasi. Dalam kabar yang belum genap sebulan. Dunia sastra kembali berduka.


Saya menelisik kembali karya beliau sama seperti para sastrawan filosofis. Sastrawan obituari yang memberikan makna dan pesan kehidupan abadi. Karya cerpen dan puisi penuh kidung pulang terpatri pada beberapa judul yakni Tahoen-tahoen Kematian (1951), Nisan. Dan ada sebuah karya menerka masa kini.pertemuan dua sastrawan besar seperti sajak Bapak Ajip Rosidi berikut


PERTEMUAN DUA ORANG SUFI  

Ketika keduanya berpapasan, tak sepatah pun kata teguran

Hanya dua pasang mata yang tajam bersitatapan


Suhrawardi atas kuda : "Betapa dalam kulihat

Samudra segala hakikat!"


Dan Muhyiddin di atas keledai: "Betapa fana dia

yang setia menjalani teladan Rasulnya."


Ketika keduanya bertemu, tak pun kata-kata salam

Tapi keduanya telah sefaham dalam diam.


Pada bayangan dan imaji saya, mereka berdua sekarang tersenyum atas kepulangan. Dalam guratnya seperti menyiratkan makna. Banyak penulis muda yang telah menikmati dan mengikuti gayanya. Tanpa khawatir mereka tahu ada sosok pengganti. Pertemuan dua orang sufi dalam puisi seperti kedua sosok sastrawan yang berpulang dalam waktu yang tak direncanakan bersama. 


Selamat Berpulang Bapak Ajip.. 

Menyusul Keberadaan Maestro Puisi Eyang Sapardi…

Karyamu tetap abadi


Malang, 30 Juli 2020


No comments:

Pages