Memetik Pengalaman - FLP Blitar

Memetik Pengalaman

Bagikan
Tak diragukan lagi, guru terbaik adalah pengalaman. Dari pengalaman, kita bisa belajar banyak hal, yang akan membuat  lebih pintar, lebih bijaksana.  

Tapi haruskah kita punya pengalaman menahan napas selama lima belas menit agar tahu bahwa itu berbahaya?  Atau terjun dari gedung lantai sepuluh?

Ada pengalaman orang lain yang bisa kita petik. Tidak semua pengalaman harus kita lakukan sendiri.  Selain karena berbahaya,  juga terkendala waktu, tenaga dan biaya.  

Orang berbagi pengalaman kepada kita baik secara lisan atau tertulis.  Kita bisa mendengarkan nasihatnya atau membaca tulisannya.

Pengalaman itu ibarat pohon.  Jika kita mengalaminya sendiri, akan tumbuh kuat di dalam jiwa.  Jika tumbuh di dalam diri orang lain, jika diizinkan, silakan ambil bunganya, bijinya, atau racunnya, jika kau mau.

Seperti pengalaman yang kita hadapi sendiri, begitu juga pengalaman yang kita dapat dari orang, ada yang  manis-ada yang pahit.  Tinggal kita yang memilih dan memilah.  Yang mana mau ditelan, yang mana mau di- _lepeh_,  atau dikunyah-kunyah dulu sebelum diputuskan.
Akhirnya ada di dirimu.  Mau belajar dari pengalaman atau tidak?  Mau mengambil sari pengalaman orang lain atau tidak?  Silahkan! 

Pengalaman adalah guru terbaik sebagai petunjuk langkah agar tak sesat seperti masa silam. 

8 Maret 2020
Salam literasi Indonesia

No comments:

Pages