Kamis, 19 September 2019
Konsorsium Penerbit Jogja (KPJ) akan mengadakan Bazar Buku, di Graha Patria dari tanggal 2-9 Oktober 2019. Ini memang bukan pertama kalinya KPJ mengadakan bazar buku di Blitar.
"Namun kali ini beda," Ujar Puji Lestari, salah satu tim bagian event yang sudah satu minggu ini di Blitar.
Kami berbincang sore itu (16/09) di De Classe & Gelato, bersama Coy dari Ruang Baca Blitar, salah satu pegiat Perpustakaan Jalanan.
Kali ini, sepertinya jumlah buku akan lebih banyak dari sebelumnya, juga yang menjadi perbedaan, akan ada event kegiatan di luar gedung, yang didesain dengan panggung mini.
Pikir saya, mereka ke sini dalam rangka bisnis, namun tak masalah jika saya turut membantu, terutama untuk memeriahkan eventnya.
"Nanti buku-buku FLP Blitar bisa diikutkan bazar kan?" Tanya saya.
Bagi saya ini menjadi hal baru, bisa berkomunikasi dengan tim mereka. Sekaligus berbincang banyak hal tentang dunia penerbitan, khususnya penerbitan indie yang begitu marak di Jogja.
"Ada lebih dari 50 penerbit yang tergabung," Jelasnya.
Wah. Oke juga. Apalagi, saat ini saya juga sedang membantu teman-teman Pejuang Literasi Blitar untuk mengelola penerbitannya.
Selama tanggal 2-9 Oktober nanti akan ada beberapa sesi. Sesi bedah buku, talk show kepenulisan, dan sesi lain yang juga turut serta dimeriahkan teman-teman Lintas Komunitas Blitar.
Dalam beberapa sesi, entah FLP Blitar atau Komunitas Muara Baca yang saya kelola, bisa turut serta memeriahkan.
Sekilas saya berpikir juga, kenapa mereka mau mengadakan bazar buku di Blitar? Bukankah lebih baik mengadakan di kota padat penduduk seperti Ibukota Provinsi atau Kota Pendidikan, yang prospeknya mungkin lebih baik.
Sebab menurut saya, butuh perjuangan lebih untuk memperkenalkan buku di Blitar. Apalagi mengajak orang untuk membelinya?
Ya, mungkin lewat event-event yang menyertainya, bisa sedikit membantu. Apalagi mereka juga akan mengundang tamu penulis, sejauh ini yang konfirmasi hadir yaitu Soesilo Toer (adik Pramoedya Ananta Toer), Khalis Mardiansyah, dan Genta Kiswara. Juga mungkin beberapa nama lainnya.
Semoga acara ini berjalan maksimal, dan denyut literasi di Blitar makin menguat. Jika EO mereka memilih Blitar sebagai lokasi bazar, mungkin memang ada cukup harapan.
Bagian literasinya juga harus makin dikuatkan. Buku harus tetap ada sebagai bahan bacaan, di tengah kepungan bacaan yang berbasis digital. []
Kedai Muara
Ahmad Fahrizal Aziz
No comments:
Post a Comment