Catatan Writing Camp 2017 - FLP Blitar

Catatan Writing Camp 2017

Bagikan

Oleh : Ana Fitriani

Diawali beberapa persiapan menyambut weekend istimewa kali ini, agenda Writing Camp  di Mojokerto membuat hari beralun lebih cepat dari biasanya.

Sampailah pada Jumat malam. Usai merampungkan semua pekerjaan, aku bergegas merapikan berkas di kantor untuk sesegera mungkin meluncur ke rumah Oma Merry. Sore tadi, aku sudah berpamitan kepada bapak dan enyak untuk langsung berangkat dari rumah Oma Merry.

Jam di handphone sudah mengatakan pukul 20.15, untungnya rekan kerjaku ada yang berdomisili di daerah kota, sehingga sekalian pulangnya. Dingin malam tidak mengendurkan semangat untuk menyibak jalanan kota yang mulai lenggang. Melewati jalan sepi dengan rekanku kami menaiki motor sendiri – sendiri, hingga hampir nyasar ke rumah oma karena lupa gang.

Akhirnya sekitar pukul 21.00 aku sampai di rumah oma. Aku memutuskan untuk tidak membawa barang bawaan yang banyak. Cukup apa yang diperlukan saja. Waktu sudah menunjukkan untuk bergegas pergi ke pulau kapuk. Aku berpamit dengan omma dan mengingatkan untuk besok bangun pagi, karena kereta kami berangkat pukul 04.30. Good night!

***

Sekitar 6 jam mengisi tenaga agar pulih, pukul 03.30 terbangunlah aku karena dering telfun dari Mbak Rossy yang kebetulan juga menginap di rumah neneknya dan menanyakan tentang keberangkatan kami nanti. Sembari mengucek mata aku bergegas mandi dan bersiap – siap untuk berangkat ke stasiun, lalu kami sholat Subuh berjamaah, dan menembus hawa dingin dinihari.

Berdua berangkat dari rumah oma sekitar jam 04.20, kami harus sampai di stasiun maksimal 10 menit, tanpa fikir panjang lagi kami melaju dengan kecepatan yang tak biasa, tak peduli lampu jalan sedang merah atau hijau kami terus saja sembari berdo’a agar tidak ketinggalan kereta.

Akhirnya, sesudah menitipkan sepeda motor, aku dan oma bergegas menuju jalur 3, dimana kereta kami sudah siap untuk berangkat paling awal. Kami tahu setelah bertanya pada pihak petugas stasiun. Berlari – lari dan sampailah di gerbong 1 bertemu dua rekan kami lagi yaitu Mas Arif dan Mbak Rossy yang sudah datang duluan.

***

Perjalanan menuju Mojokerto menghabiskan waktu 5 jam. Menikmati terbitnya matahari dari jendela gerbong begitu merindukan, hingga tempaan sinarnya membuat hangat seluruh senyum bahagia menambah semangat untuk segera sampai.

Hingga pada pukul 09.45 sampailah kami di stasiun Mojokerto, lega rasanya sudah bisa melihat Mojokerto. Waktu kami hingga menunggu jemputan di stasiun cukup panjang, kata panitia akan ada sesi penjemputan pukul 12.30.

Dengan rasa lapar yang tiba – tiba menyerang perutku, aku berinisiatif untuk mengajak oma, Mbak Rossy dan Mas Arif untuk membeli makanan, karena tidak menemukan warung makan yang dekat dengan stasiun.
Walhasil kami hanya mendapati Alfamart kecil yang menjual kopi dan mie instant. Tak apalah, yang penting sudah mengganjal perut. Sembari menunggu jemputan kami punya kesibukan sendiri – sendiri.

Usai sholat Dhuhur pihak panitia yang diwakili oleh Pak Sumari menjemput kami menggunakan 1 mobil Avanza, sedang kapasitas kami ditambah dari FLP Lumajang dan Jember yang kebetulan tadi menunggu diluar stasiun.

Dengan beberapa pertimbangan, akhirnya rombongan perempuan naik duluan menggunakan mobil, dan 3 jejaka FLP dari Blitar, Jember dan Lumajang resmi kami tinggal karena sudah tidak memungkinkan untuk di muat. Terpaksa mereka bertiga harus naik Go Car, namun kata Mas Arif butuh waktu lama untuk menemukan Go Car, hingga baru pukul 15.30 mereka bertiga sampai di villa tempat kami menginap.

***

Aku, oma dan Mbak Rossy sampai lebih dulu dengan bau badan yang begitu terasa karena perjalanan yang harus menempuh jalan lain karena banyak jalan utama yang ditutup. Kami bertigapun terlambat tidak sempat mengikuti kegiatan pembukaan, hingga sampai disana sudah pada penyampaian materi dari Pak Rafif (ketua FLP wilayah Jatim ) tentang blogging. Meski dengan rasa lelah yang masih awet kami bawa, beberapa materi berhasil kami tangkap dari Pak Rafif untuk mengelola blog.

Hingga pukul 16.30 waktu ishoma dan pembagian kamar, Bersih diri, sholat Ashar, makan dan merebah diri di kamar yang berisikan 4 orang cukup membuat lelah tersandar sebentar.

Hingga usai sholat Maghrib panitia sudah mengomando untuk bergegas berkumpul lagi di aula untuk mengikuti materi bedah film, pertunjukkan drama dari FLP Sidoarjo lalu perkenalan dari masing-masing anggota, ditutup dengan rasa kantuk yang sengaja di hias oleh nina bobok suara jangkrik khas pegunungan Trawas.

Kami semua pulang ke kamar masing – masing pukul 22.30, sesegera mungkin menarik selimut dan menghantarkan kantuk kepada rumahnya yaitu tidur. Sampai jumpa Pagi Trawas.

***

Pagi Ahad di Trawas masih mengiringi kegiatan Writing Camp, diawali senam pagi yang dibuat heboh oleh senam yang sengaja dibawakan oleh Oma Merry membuat peserta saling tertawa lepas. Setelah itu ada serentetatan kegiatan outbound yang juga tak kalah seru.

Hingga pada jam 09.00 kegiatan outbound diakhiri dengan sarapan dan bersih diri, disampaikan juga bagi peserta yang naik kereta nantinya pukul 11.30 dihimbau untuk bersiap – siap berangkat ke stasiun.

Materi pagi ini diisi oleh Mas Arul Chandrana tentang kiat tembus media, namun sayang sebelum penutupan kami harus berpamitan karena jadwal kereta yang harus tepat waktu.

***

Akhirnya pukul 11.45 kami resmi pulang meninggalkan Villa Puri Gendis Trawas, bersama 2 mobil menuju stasiun, tapi tak disangka tak diduga, ketika sudah dalam setengah perjalanan, mobil yang ditumpangi Mas Arif terpaksa berhenti karena ada kerusakan mesin yang tidak bisa dipaksakan. Padahal waktu menuju stasiun sudah sangat mepet.

Rombonganku yang sudah di depan harus dengan cepat menjemput Mas Arif agar tidak ketinggalan, dengan pak sopir kami yang hebat, kami melaju dengan kecepatan yang membuat jantung seakan berhenti mendadak.

Dengan sisa waktu sekitar 15 menit aku dan semuanya sampai di didepan gerbang stasiun, berlarian menuju loket dan akhirnya mengehmpaskan tubuh di kursi panjang ruang tunggu. Untung saja kereta sore ini agak terlambat jadi kami masih sempat menunaikan sholat jama qasar berjamaah.

Sungguh Mojokerto membuat kami merasakan begitu banyak macam ilmu, dari sabar, kebahagiaan, hingga kekhawatiran.

Pukul 13.20 kereta sampai membawa kami pulang dengan segenap bahagia menuju Blitar, dan pada ujung senja kami telah pulang menuju rumah rindu masing – masing. Sampai jumpa Mojokerto lagi! Titip kenangan ya. hehe.[]

No comments:

Pages