Asupan Nutrisi untuk para Bucin - FLP Blitar

Asupan Nutrisi untuk para Bucin

Bagikan
Oleh : Nezli Rohmatullaili


Warning: artikel ini tentang review buku, bukan rekomendasi menu makan siang. Membaca buku ini dapat menyebabkan dosis bucin anda meningkat dan bagi yang sulit move on akan tambah sulit move on.





Sore itu iseng-iseng scroll halaman penjual buku online dan entah kenapa saya tergoda dengan sepasang buku puisi karya Adi K. Mungkin karena suasana hati tengah dalam mode sendu, jadi saya memutuskan untuk membelinya.

Kedua buku itu memiliki inti yang sama, yaitu berkisah tentang kenangan di masa lalu bersama seseorang, tentang kenangan-kenangan yang tidak bisa dilupakan, tentang patah hati yang berbuah puisi.





Buku pertama yang saya baca berjudul A Poem with Your Name. Seperti judulnya yang ditulis dalam Bahasa Inggris, maka isinya pun sama. Puisi dalam ini serupa dengan puisi karya Rupi Kaur, penulis puisi asal Amerika yang cukup terkenal.

Bahasa yang digunakan ringan dan dapat dengan mudah dipahami. Bait-baitnya pun pendek. Bahkan ada yang hanya terdiri dari satu kalimat.

Awalnya saya agak kecewa melihat betapa pendeknya puisi dalam buku ini, tapi setelah membaca kekecewaan terobati. Isinya kurang lebih mirip dengan apa yang saya rasakan ditambah lagi ilustrasi gambarnya yang unik.

Buku ini menyentuh ketika Anda membacanya dalam keadaan sendu apalagi setelah patah hati.

*


Selanjutnya, buku kedua berjudul A Poem I Wrote for You. Saya rasa buku yang ini lebih menarik dari sebelumnya. Baitnya lebih panjang dan indah.
Indahnya bagaimana? Sulit menjelaskan bagaimana, karena saya sendiri tidak pandai menggunakan analisis bahasa, hanya mengandalkan perasaan emosi.






Buku yang kedua ini lebih menceritakan tentang bagaimana penulis jatuh cinta. Tapi ada beberapa puisi di dalamnya yang membuat saya mengernyit karena mengulang-ulang kata ‘cinta’. Entah mengapa puisi cinta dengan kata ‘cinta’ justru tidak terasa indah bagi saya.

Saya sempat membaca ulasan pengguna Goodreads mengenai buku ini, rata-rata memberikan rating 3 sampai 3.5. Setelah membaca sendiri bukunya saya mengerti. Mungkin kalau tidak ditulis dalam Bahasa Inggris puisi-puisi ini akan terasa biasa saja. Kadang saya merasa beberapa puisi terdengar seperti quotes.

Tapi memang pada akhirnya membaca puisi bergantung pada kondisi emosional pembaca saat itu. Ada kalanya saya merasa tidak tersentuh sama sekali, namun ada juga kondisi saat baper. Overall, saya cukup menikmati membaca buku ini, ada banyak puisi yang saya tandai. Kalau penasaran silahkan baca sendiri.[]

No comments:

Pages