Dapat Apa di FLP Blitar? - FLP Blitar

Dapat Apa di FLP Blitar?

Bagikan
Suatu hari suamiku bertanya, dapat apa di FLP Blitar? Pertanyaan yang lumrah. Mengingat 24 jam yang kita miliki amat berharga. Seefisien mungkin harus diisi dengan kegiatan yang berguna.

Walau rutinan FLP Blitar hanya berjalan seminggu sekali.  Ya... dua jam saja dari pukul 13.00 sampai pukul 15.00 dan pertanyaan dapat apa itu selalu menggelitikku. Entah kenapa kaki ini tetap berjalan menuju perpustakaan Bung Karno walau kadang tentu saja melewati beberapa dilematis di dalam rumah. Mulai dari anak rewel dan tak mau ditinggal, atau pekerjaan rumah yang menumpuk. Sampai suami yang ingin mengajak jalan-jalan.

Sekali lagi dapat apa di FLP Blitar? Ada begitu banyak yang kudapat disana, yang tak bisa kuperoleh di tempat lain. Teman, ilmu, terutama update semangat.

Bagiku bertemu dengan sesama penulis selalu menambah semangat menulis. Walau kadang semangat itu ambyar begitu saja ketika memasuki pintu rumah dan kakiku menginjak beberapa mainan yang berserakan. Ya, rumah yang saat aku berangkat rutinan FLP tadi sudah kurapikan sebisaku. Entah apa yang terjadi disana saat aku tak ada. Sudah seperti kapal pecah disana-sini.

Dapat apa di FLP Blitar? Ada banyaj pengalaman bertemu dengan orang-orang baru, dengan karakter unik mereka. Tidak ingat bagaimana prosesnya, setiap dari dari mereka menjadi guru menulis bagi saya. Entah mereka yang menjadi tempat bertanya atau mereka yang rajin bertanya. Tiba-tiba saja aku mengetahui apa yang sebelumnya belum saya tahu. Menyenangkan bukan, di FLP Blitar kamu akan belajar dengan sendirinya tanpa kamu sadari. Tiba-tiba saja kamu semakin suka menulis.

Ya, barangkali yang lebih diajarkan oleh FLP Blitar adalah peluang-peluang. Bagaimana peluang-peluang itu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan menulis kita akan tergantung pada indifidu itu sendiri. Makanya ada yang proses berkembangnya secepat kilat. Ada yang lamban sekali. Ada pula yang stagnan. 

Kayak saya, lamban sekali perkembangannya. Karena banyak faktor keluarga. Ah, entah itu alasan saja atau benar-benar halangan saya. Yang jelas saya baru bebas menulis kalau semua sudah terlelap. Biasanya jam 23.00 bahkan jam 24.00 .Itu pun kalau saya belum lelah.

Saya percaya semua penulis punya kendala masing-masing. Entah kesibukan apa yang ia punya sehingga jadi gagal menulis.
Yang jelas kita bebas menentukan pilihan, menjadikan menulis sebagai prioritas atau tidak. Jika menulis adalah prioritas maka halangan untuk menulis pasti terselesaikan. Akan selalu ada waktu yang kita luangkan untuk menulis. Dan... lalu jadilah sebuah karya.

No comments:

Pages