Rutinan FLP Blitar : Membahas Sejumlah Agenda di Rumah Cahaya - FLP Blitar

Rutinan FLP Blitar : Membahas Sejumlah Agenda di Rumah Cahaya

Bagikan
Oleh : Irsyad
Minggu 6 Agustus 2017. Rutinan FLP Blitar kali ini berada di Rumah Cahaya tepatnya berada di Desa Papungan, Kec. Kanigoro Kabupaten Blitar. Sebelum materi utama dimulai, saya dan teman-teman masuk ke dalam Rumah Cahaya yang baru saja dipinjamkan oleh salah satu warga kabupaten Blitar yang mendukung gerakan literasi FLP Blitar ini.
Untuk teman –teman yang belum tau, Rumah Cahaya adalah Rumah BaCA dan HAsilkan KarYA. Inilah nama rumah yang dipinjamkan oleh Bu Arafah yang sangat mendukung gerakan literasi di kota Blitar ini. Terimakasih Bu Arafah, semoga Allah SWT memberikan karunia atas kebaikan Bu Arafah yang tinggal tak jauh dari Rumah Cahaya ini.

Rumah Cahaya ini rencananya akan dibuat markas FLP Blitar yang baru dan akan dibuat taman baca serta tempat peminjaman buku. Tapi sebelum itu rencananya kami para anggota akan membedah rumah tersebut dan merapikannya. Kemudian setelah para anggota mengkonsep secara kasar calon desain interior rumah cahaya dan menentukan kapan akan mengerjakan bagian dalam rumah cahaya. Kami pun memulai rutinan dengan materi yang sudah dijadwalkan.

Materi kali ini adalah membahas banyak hal, diantaranya perawatan Rumah Cahaya yang akan di pakai dalam beberapa waktu ke depan; antologi puisi oleh beberapa anggota FLP Blitar. Antologi ini sebagai sebuah karya wajib yang telah diagendakan dalam tiap tahun, setelah tahun 2016 kemarin menerbitkan antologi karya tentang Blitar yang berjudul Jejak-Jejak Kota Kecil.
Masih sama seperti tahun lalu, antologi puisi kali ini juga mengangkat tentang tema Blitar dalam upaya memperkaya khasanah local contect dan pelestarian kota kecil ini. Selain itu juga membahas tentang jaket resmi dari FLP Blitar.
Rutinan dimulai pukul 14.00 WIB yang dihadiri oleh 12 orang. Yang bertugas menjadi MC adalah Nezli Rohmatullaili dan yang bertugas untuk kultum adalah Hendra Burhanudin.
Isi kultum kali ini adalah membahas tentang di manakah kepenulisan FLP Blitar berkiblat. Dalam kultum yang di bicarakan oleh mas Hendra bahwa FLP ini memusatkan kepenulisan pada jalan dakwah yang islami, sebagaimana yang ia contohkan bahwasanya pada zaman setelah Nabi Muhammad ada beberapa sastrawan dan penyair yang menulis atau memberikan tulisan yang menyesatkan, provokatif dan SARA. Sehingga mereka dihukum.
Dari kesimpulan tersebut bahwa penulis itu suatu saat karyanya pasti akan dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu sebaiknya di dalam menulis hendaknya tidak menyebarkan sesuatu yang menyesatkan banyak pembacanya . Sehingga tidak menimbulkan kekacauan. Demikianlah kultum yang disampaikan mas hendra dalam rutinan kali ini.

Kemudian disambung materi selanjutnya yaitu membahas tentang project tahunan grup penulis fiksi. Rencananya FLP Blitar tahun ini akan menerbitkan karya tahunan berupa antologi puisi yang mengambil tema Blitar Raya. Antologi ini melibatkan 20 penulis FLP Blitar dan akan dimulai bulan Agustus ini.[]

Pages