Metha Trisnawati, Perempuan Millenial Yang Mengangkat Derajat Petani - FLP Blitar

Metha Trisnawati, Perempuan Millenial Yang Mengangkat Derajat Petani

Share This

Metha Trisnawati, Perempuan Millenial Yang Mengangkat Derajat Petani

Oleh Pujia Ahmad

Jika kita bertanya pada anak-anak sekolah tentang cita-cita mereka, adakah yang menjawab Petani?. Rasanya akan sangat sulit menemukan profesi mulia itu menjadi cita-cita generasi saat ini. Tapi beda halnya dengan gadis yang satu ini. Meski ia gadis millenial, kehidupannya tidak jauh-jauh dari bertani. Walaupun ia tidak bercocok tanam secara langsung, namun keberpihakannya pada petani telah menunjukkan pada kita semua bahwa petani adalah profesi yang mulia yang harus kita pertahankan keberadaannya dengan menghargai profesi mereka dengan cara yang kita bisa. Ia adalah Metha Trisnawati (32 tahun), perempuan millennial lulusan ITB (2010) dan University College London (2016) yang merupakan co-founder sekaligus CEO Sayurbox, sebuah perusahaan rintisan (start-up) asli Indonesia yang  menggarap sektor pertanian sayur-mayur dan buah-buahan lokal sejak Juli 2016.

Perusahaan rintisan ini menghubungkan produsen sayur (petani) dengan konsumen tanpa ada campur tangan distributor. Dengan begitu petani mendapatkan harga yang lebih baik. Ide inovatif ini telah mengakuisisi sekitar 9.000 konsumen dan kurang lebih 22 mitra petani maupun produsen lokal. Karena upaya mengangkat derajat petani ini, perusahaan start up ini  menjadi pemenang 'Seedstars World Jakarta 2017'.

Tujuan mulia pendiriannya selain agar petani mendapatkan harga yang baik adalah membantu petani menjual produk pertanian agar tak ada produk yang busuk percuma dan membantu konsumen mendapatkan sayur dan buah dengan mudah. Inilah yang disebut sebagai konsep &farm-to-table&. 

Metha dan timnya bekerja keras mengangkat derajat petani mitra usaha. Tujuannya bukan hanya menghubungkan petani mitra dengan konsumen tetapi juga menjamin petani dan pekebun menerima penghasilan lebih baik. Seluruh petani dan pekebun mitra dapat dikenal melalui laman daring resmi start up ini, petani serta pekebun mitra siap memfasilitasi konsumen yang ingin datang langsung ke lahan untuk melihat proses bertanam. Inovasi ini dinilai sangat penting untuk meningkatkan minat masyarakat, terutama anak-anak dan kaum muda untuk terjun ke dunia pertanian dan perkebunan. Perlahan tapi pasti Metha ingin mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai negeri pertanian, kali ini pertanian yang didukung canggihnya media sosial dan smartphone  serta memberdayakan petani dengan cara yang layak mereka dapatkan. Semoga upaya Metha diikuti Millenial lainnya sehingga pertanian di negeri ini semakin maju dan bukan lagi dominasi generasi tua, tapi sebaliknya, generasi muda yang mengambil alih. (pa) [Sumber : m.detik.com, 29 April 2018, www.kompasiana.com/bobby18864]

No comments:

Pages