Oleh: Miza Rahmatika
Subuh itu aku merapal ayat
Kuisyaratkan pada angin dan desau yang lirih
Merayakan keheningan di dalam jiwa yang bergejolak
Subuh itu, cintaMu hadir dalam kuasa langit
Engkau tidak marah, bukan?
Pada hatiku yang poranda sejak kutitipkan nafas pada senja
Aku menunggu matahari terbit dengan penuh harap
Jika sepantasnya suatu hari nanti doa subuh ku membumbung ke langit
Kulihat cahyaMu yang panas suci menyinari wajahku yang berdebu
Di suatu masa saat hilang semua rasa sakit
Dan kepedihan itu
Sayang.
Blitar, 2 Pebruari 2021
No comments:
Post a Comment