SAM CHUI : JIWAKU ADA DI LANGIT - FLP Blitar

SAM CHUI : JIWAKU ADA DI LANGIT

Bagikan
                 by Addie Soeyoso

          Tahukah anda, siapa salah satu fotografer udara terbaik di dunia dengan jam terbang tinggi? Dia adalah Sam Chui. Lengkapnya Sam Chui Kai-sing. Seorang ahli kedirgantaraan berkewarganegaraan Australia keturunan Chinese.

Selain pakar tentang dunia kedirgantaraan,  ia adalah seorang Travel blogger  penerbangan yang paling banyak diikuti di dunia, fotografer dan penulis buku tentang dunia penerbangan. 

Dari tangannya telah menelorkan beberapa buku, meliputi Air 1 (2008), Air 2 (2012), Air 3 (2014) dan Air 747. Yang terakhir ini ditulis bersama Charles Kennedy dan launching di Amsterdam pada 11 September 2020.

          Sam,  demikian ia akrab disapa,  juga seorang pembuat konten video (vlogger) jagad penerbangan terkenal di dunia melalui sosial media Youtube, dengan lebih dua juta pelanggan dan total pemirsa lebih dari 500 juta kali. Selain itu ia juga tercatat dalam daftar kelompok blogger travel penerbangan terkenal dunia.

          Dilahirkan pada 7 Nopember 1980 (39 tahun per 2020) di Beijing, China. Menyelesaikan pendidikan Bachelor of commerce di University of New South Wales, Australia.

"Saya menikmati apapun yang berhubungan dengan penerbangan dan perjalanan. Ketertarikan saya pada pesawat terbang berawal dari mengunjungi bandara Kai Tak,  Hongkong, saat remaja" tuturnya suatu saat seperti dimuat pada laman pribadinya, "saya telah menghabiskan beberapa saat paling berharga dalam hidup saya di udara. Perasaan berharga berada di atas awan, romansa dan keingintahuan terbang itulah yang mengembangkan hasrat saya terhadap penerbangan dan perjalanan" lanjutnya.
          
         Sekarang ia telah melakukan perjalanan ke lebih dari 100 negara, terbang lebih dari 2000 penerbangan dan mencatat lebih dari tigajuta mil di seluruh dunia, yang ia sebut sebagai 'dalam mengejar hasrat seumur hidupnya'. Secara teratur Ia pun menyumbangkan komentar bagi dunia penerbangan ke banyak outlet media global seperti CNN, Bloomberg News dan berbagai media terkait penerbangan.

            "Penerbangan dan perjalanan adalah hidup saya" katanya seperti tertulis di laman pribadinya, "saya dapat melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang menakjubkan,  dengan gaya yang tidak pernah saya bayangkan. Saya sering berkeliling dunia dengan kelas utama dan bisnis. Saya bersemangat dan tidak kenal takut dalam hal subyek favorit saya, terbang" lanjutnya. 
       
           Keberadaan laki-laki ramah dan charming ini sangat dinantikan di mana-mana. Karya-karya fotografinya baik outdoor maupun indoor -- saat terbang dengan crew -- sangat luar biasa.

Umumnya semua maskapai kelas wahid dunia sangat antusias menyambutnya. Mereka menyambut bagai keluarga sendiri. Semua tahu, kedatangannya akan membuat intangible assets -- aset yang tak berupa uang maupun benda -- maskapai itu semakin glowing, respectable, dan makin dikenal para pengguna di kalangan dunia bisnis,  industri maupun para masyarakat kelas atas dunia, seperti pada Qantas,  Emirates,  Etihad, Turkish Airlines,  Qatar, Air France,  Cathay Pacific, Singapore Airlines, Thai, KLM dan banyak lagi termasuk Garuda Indonesia.

Persahabatannya untuk berbagi dengan masyarakat pengagumnya dapat melalui blogger,  youtube dan instagram. Dalam membuat foto-fotonya,  ia begitu akrab dengan para crew, dari pilot hingga juru masak,  seperti ditunjukkan saat dengan senang hati ia harus ikut terbang dengan Etihad dari Abu Dhabi ke Athena.

Dalam penerbangan itu ia bertemu dengan crew yang sangat luar biasa. Salah satunya adalah Sarah. Perempuan muda itu datang dari Eritrea,  sebuah negara miskin di tanduk Afrika, tetapi ia tumbuh di Inggris.

            Menurutnya,  ia adalah anggota crew yang sempurna.  Ia luar biasa sabar pada seluruh penumpangnya dan tak pernah ada kekurangan dengan pelayanannya.

Para cabin crew bekerja selama masa pandemi  dengan ekstra perhatian sebagaimana mereka harus mengenakan alat pelindung diri,  sarung tangan, masker dll. di sepanjang waktu tanpa berhenti. Tidak mudah mengenakan masker dan membiarkan sendiri dalam balutan alat-alat pelindung.

Blitar,  05 Oktober 2020
Disarikan dari berbagai sumber.

Sumber Gambar : samchui.com

No comments:

Pages