Oleh: Ulil Musyaekh
Memaksa mesra
Dibungkusnya pesan mulia
Pada majemuk melanglang kota
Menyemai sudut-sudut tirai asa
Asa suara, suara rasa
Asa didamba, damba bermuara
Dibalik warna, warna beraneka
Tiba-tiba
Mulut tak berpeci
Susah terkendali
Membabi-babi pada ikatan temali
Merusak penyemaian terukir tadi
Mengikis rangkaian kolase harmoni
Hamba Am terlayah sesaat
Penderma kasih menggeram
Ulah penyamun merusak telaga warna
Telaga telah susah dijaga, lalu rawan hilang tenteram
Am am am am
Warna permana sempat terkoyak
Menyisa teguh runtuh peluh di langlang kota
Yang saling bersapa bergenggam erat
Meski perusuh tak kenal tobat
Namun nyatanya, warna Am tetap sehaja
(Rumah, 05.22 pagi)
No comments:
Post a Comment