Iklim Menulis di FLP Blitar - FLP Blitar

Iklim Menulis di FLP Blitar

Bagikan



Senin, 2 September 2019

Paling tidak ada dua indikator keberhasilan yang bisa dilihat, ketika seseorang bergabung dan berproses di FLP Blitar.

Pertama, mulai suka membaca buku, meminjamnya, dan mendiskusikannya. Kedua, ketika ia sudah mampu membuat tulisan utuh, apapun bentuknya. Entah puisi, cerpen, esai, dan seterusnya. Sederhana, bukan?

Maka jika dua hal itu sudah dikerjakan, dianggap berhasil untuk tahap awal. Selanjutnya, terserah apakah nanti tulisannya dibukukan, dikirim ke media massa, ikut serta dalam lomba, tergantung pengembangan masing-masing.

Karena itu, ada baiknya terus produktif. Pamerkan hasil karya sendiri. Bukan berarti sombong kan? Hanya sedang menyampaikan progres dan sekaligus menjadi pelecut dan motivasi bagi lainnya untuk terus menulis.

Itu bisa membangun iklim yang kondusif, iklim yang membakar gairah untuk terus berkarya. Agar suasananya hidup, tidak bisu nan sunyi.

Apalah arti bergabung dan menjadi bagian dari komunitas kepenulisan, kalau tak kunjung bikin karya. Sebab komunitas hanya wadah, isinya ya tetap karya masing-masing. Kebanggaan bergabung dengan komunitas, bukan sekadar terdaftar menjadi anggota dan punya KTA, namun apa yang telah dihasilkan?

Setelah dua indikator di atas berhasil dilampaui dan sudah produktif, maka baiknya berbagi dengan yang lain. Berbagi ilmu, pengalaman, dan kalau perlu mendampingi. Itulah kenapa ada istilah mentor.

Tanggungjawab moril ketika sudah mendapatkan sesuatu adalah memberi. Meski tak jarang yang sudah dapat lalu pergi, karena misinya hanya sampai di situ.

Dalam proses memberi memang kadang kala harus berkorban banyak hal. Misalnya, mewakafkan waktunya mengurus organisasi, menjadi mentor, penanggungjawab. Siap dikritik dan bahkan disalahkan.

Namun itulah yang membentuk iklim menulis itu makin kuat. Kelas-kelas menulis dibuat, program menerbitkan buku bersama diupayakan, acara pentas karya atau seni digelar sebagai wujud perayaan.

Semuanya menjadi satu rangkaian, dan sejauh ini sebenarnya ikim tersebut sudah cukup kondusif di FLP Blitar. Tinggal harus dikuatkan, terus menerus. []

Ahmad Fahrizal Aziz

No comments:

Pages