Menggaungkan Blitar Lewat Puisi dan Prosa - FLP Blitar

Menggaungkan Blitar Lewat Puisi dan Prosa

Bagikan


Balai Bahasa Jawa Timur menggelar bimbingan teknis (bimtek) komunitas baca : penulisan kreatif berbasis kearifan lokal di Blitar, pada hari Rabu dan Kamis, 13-14 Maret 2019, bertempat di Aula Resko Kebun Kopi Karanganyar, Modangan, Penataran, Kec. Nglegok, Kabupaten Blitar. Lebih dari 30 peserta mengikuti bimtek ini.

Peserta terdiri dari beragam pegiat literasi, mulai dari komunitas penulis, taman baca, perpustakaan jalanan, hingga organisasi kepemudaan. Acara dibuka oleh perwakilan Dewan Kesenian Kabupaten Blitar, Rahmanto Adi, selepas sambutan kepala Balai Bahasa Jawa Timur, Drs. Mustakim, M.Hum.

Dalam sambutannya, Rahmanto Adi mengucapkan terima kasih kepada Balai Bahasa Jatim yang memilih kabupaten Blitar menjadi salah satu lokasi bimtek, dari tujuh daerah di Jawa Timur.

"Blitar ini kaya sekali akan warisan budaya, di sini tempat perabuan deklarator nusantara yang sekaligus raja pertama Majapahit, yaitu Raden Wijaya. Selain itu juga tempat di makamkannya proklamator Indonesia, Bung Karno," Ucap Rahmanto dalam sambutannya.

Selepas pembukaan, bimbingan teknis kemudian dibawakan oleh beberapa narasumber dengan spesifikasinya masing-masing. Pada hari pertama, ada tiga narasumber yaitu Drs. Mustakim, M.Hum, Rangga Bisma Aditya, dan Yusri Fajar.

Drs. Mustakim, M.Hum menjelaskan terkait kebijakan dalam pembinaan komunitas baca, selaku kapasitasnya sebagai kepala Balai Bahasa Jawa Timur.

Sementara pada materi kedua, Rangga Bisma Aditya menyampaikan terkait kearifan lokal di Blitar. Termasuk menjelaskan apa saja yang menjadi objek kearifan lokal serta pokok pikiran kebudayaan daerah Kabupaten Blitar.

Selanjutnya Yusri Fajar menjelaskan trik menulis prosa. Penulis yang juga sekaligus dosen Universitas Brawijaya tersebut memilih cerpen sebagai materi prosa yang disampaikan. Terutama bagaimana mengaitkannya dengan lokalitas Blitar.

Masuk hari kedua, berganti materi puisi yang disampaikan Mashuri. Penyair yang sekaligus novelis itu menjelaskan bagaimana menulis puisi dan mengaitkannya dengan kearifan lokal di Blitar. Sebagaimana sesi prosa, sesi puisi kali ini peserta juga diajak untuk praktek menulis.

Pada sesi pamungkas, peserta mendapatkan materi tentang penyuntingan naskah, terutama bagaimana melakukam swasunting sebelum naskah dikirimkan ke media. Materi ini disampaikan Hero Patrianto. Praktek menyunting naskah menjadi agenda terakhir sebelum penutupan berlangsung.

Bimbingan teknis ini secara khusus mengajak komunitas baca untuk turut serta menggaungkan kearifan lokal di Blitar raya, khususnya lewat karya prosa dan puisi.

Forum Lingkar Pena (FLP) Blitar turut serta mengikuti bimtek ini dan mengirimkan 11 anggotanya. Selaras dengan tujuan diadakannya bimtek ini, FLP Blitar sudah menerbitkan dua buku : kumpulan cerpen dan puisi, yang juga bertujuan mengangkat kearifan lokal Blitar raya. Terdekat, sedang mematangkan untuk karya esai. []





Ditulis oleh A Fahrizal Aziz
loading...

No comments:

Pages