BUKU HARIAN KESUNYIAN #2 - FLP Blitar

BUKU HARIAN KESUNYIAN #2

Bagikan

Oleh: Alfa Anisa

Hampir 16 bulan menetap di sebuah tempat dikelilingi kesunyian adalah hal yang tak pernah tercatat dalam pikiran. Cerita, pengalaman dan banyak hal yang tak kan  pernah saya dapatkan jika tak mondok di tempat ini. Hingga melahirkan pesan-pesan sederhana sebagai bekal di masyarakat nantinya.

Mungkin seperti ini, ketika itu bulan-bulan menjelang akhir tahun saya pernah berpikir. Kenapa saya mondok? Kenapa harus di sini? Kenapa saya ngaji? Dan beberapa pertanyaan jenis lainnya yang sedikit tak wajar jika seseorang harus mengimani sebuah takdir. Selama beberapa hari saya dibuat pusing oleh pertanyaan yang belum menemukan jawaban. Pertanyaan yang tiba-tiba hadir tanpa diundang dan tanpa tahu sebab apa saya memikirkan hal-hal seperti itu.

Bahkan saya sempat berkata kepada teman, "Aku jan nggak pengen ngaji. Anti. Selain muqodaman (jatah ngaji satu sampai dua juz tiap malam jumat) aku tak ngelibur aja. Biarin. Pusing mulu ini kepala."

Begitulah, beberapa hari saya hanya memegang AlQuran jika ada jadwal nyimak, soroqan, dan muqodaman. Selain itu saya memilih angkat tangan dulu, sampai sekiranya saya bisa menemukan jawaban. Sampai sekiranya saya bisa mencari cara menenangkan diri.

Tapi memang terkadang apa yang kita inginkan tak sesuai dengan keadaan yang seharusnya. Dan sekiranya Allah belum memberikan petunjuk bagaimana pertanyaan saya akan terjawab. Sebab itulah pencarian dari beragam jenis pertanyaan berbuah rasa sakit yang membuat saya harus memilih kalah. Pulang adalah kekalahan dari usaha mencari jawaban. Mungkin saya butuh untuk mengistirahatkan pikiran. Dan infeksi adalah vonis dokter yang saya pikir berasal dari hasil pikiran-pikiran yang bekerja terlalu keras.

"Sakit itu nggak enak!" pikir saya yang berusaha bangkit untuk sembuh dan kembali ke pondok. Bahkan bukan mendapat dukungan, semangat tapi malah mendapat kata-kata yang menusuk dari seseorang. "Jika pikiran-pikiran dan pertanyaan-pertanyaan seperti itu membuatmu sakit. Sudahlah lupakan! yang kamu lakukan saat ini adalah berusaha berbuat yang terbaik apa yang kamu bisa lakukan hari ini."
Saya diam mendengarkan khidmat, sambil diam-diam mengingatnya.

Lalu bagaimana akhirnya saya menemukan jawaban-jawaban yang sulit mencari titik temu. Tunggu saja ya!
😅😅


Kamar dewe, 25 Februari 2019; 01.42

No comments:

Pages