KAMU PEREMPUAN? AWAS HATI-HATI! - FLP Blitar

KAMU PEREMPUAN? AWAS HATI-HATI!

Bagikan
Oleh : Alfa Anisa

Iya aku perempuan. Tapi kenapa harus berhati-hati? Bukannya hidup itu harus hati-hati ya! Dan bukannya cuma perempuan saja, laki-laki juga. Hidup cuma sekali, jaga dan rawat tubuhmu sebagaimana merawat kesayangan agar tak terluka. Begitulah kira-kira yang saya dapatkan saat menyambangi teman kuliah, hampir setengah tahun tak bertemu.

Siang ini tanpa sebab dan akibat, saya janji bertemu dan berkumpul di rumah teman. Sebut saja namanya Mawar, loh seperti tersangka hihihi. Kami bertiga--dua perempuan satu lelaki--berkumpul, seperti biasa menanyakan kabar teman-teman satu angkatan setelah satu tahun ini lulus kuliah. Tak banyak berubah, hanya saja ada yang berbeda dari penampilan fisik teman perempuan.

"Loh kamu nggak tahu selama ini aku sakit?" tanyanya, seperti tahu apa yang ada dalam pikiran. Saya cuma menggeleng pelan. Menyimak ceritanya.
"Aku kena Lupus. Mungkin sudah hampir lima bulan ini semenjak pindah ke Batam."
"Ha?"

Saya jadi teringat dengan kakak perempuan yang meninggal gara-gara salah satu penyebab sakitnya adalah Lupus si muka dua. Ehm, maksudnya banyak wajah.

Dia bercerita sebelum berangkat kerja di Batam sempat sakit dan saat diperiksakan ke dokter tak ada penyakit yang serius. Sampai di Batam dan bekerja di sana, beberapa minggu kemudian baru terlihat penyakit itu. Kedua kakinya bengkak, mungkin mirip penyakit kaki gajah. Bahkan kulitnya sampai tipis. Telapak kaki juga bengkak, sulit jika dibuat berjalan.

Tapi yang saya salut, selama hampir lima bulan di sana, dia tetap bekerja. Dia tetap bersemangat menyelesaikan masa training di tengah rasa sakit yang dicoba tak dirasakan. Senin sampai sabtu full masuk kerja hingga jam lima sore, bahkan terkadang selalu memilih lembur untuk menyelesaikan pekerjaan. Dan minggu adalah waktu istirahat total.
Hari-hari yang harus di buat istirahat, bedrest, tak boleh capek dan stress, selalu coba diusirnya. Meski terkadang sempat pingsan dan hanya dikompres oleh kakaknya, agar besok bisa bekerja kembali.

"Dokternya nggak bilang apa sebabnya, yang jelas penyakit ini bisa menyerang perempuan berusia produktif. Perempuan yang aslinya nggak kenapa-kenapa bisa kena juga."Katanya menceritakan selama berjuang melawan penyakit.

Cuti dua minggu digunakannya untuk berobat di Malang dan menengok sebentar kota kecil ini, Blitar. Sebab di Batam tak ada dokter spesialis yang menangani tentang Lupus, entah saya lupa nama beken spesialisnya apa. Dan semenjak mengonsumsi obat dengan dosis tinggi karena tak ada reaksi jika dosis rendah, efek sampingnya adalah pipinya semakin chubby dan jerawat tumbuh tiba-tiba. Tapi semua telah berlalu, kakinya sudah terlihat normal meski masih ada bekas kulit yang ketarik, dan hanya tinggal menunggu wajahnya kembali seperti semula.

Duh Gusti, semoga Engkau jaga kesehatan kami para perempuan. Semoga kamu lekas sembuh. Saya salut atas semangat dan tekadmu buat sembuh dengan bekerja keras di tengah rasa sakit. Dan pada akhirnya saya pulang dengan membawa beberapa coklat dari Batam adalah hal-hal yang ditunggu. Hihihi...

Ngarepan, 25 Februari 2019

No comments:

Pages