Mendung (Bagian 5) - FLP Blitar

Mendung (Bagian 5)

Bagikan


Zanuba dan Junaidi berulangkali menghubungiku agar segera datang ke taman Kebonrojo. Dengan cepat kukayuh sepeda dari rumahku di Jalan WR. Supratman ke Jalan Diponegoro.

Jaraknya cukup dekat, namun karena tergesa-gesa, nafas pun tersengal-sengal. Selepas subuh aku mengerjakan tugas Fisika dulu, karena sepertinya praktek liputan lapangan ini akan berlangsung hingga sore.

Aku titipkan sepeda di parkiran Masjid Syuhada' Haji, berjalan masuk ke taman kota yang ramai dikunjungi warga setiap hari minggu begini.

Zanuba dan Junaidi menungguku di gerbang selatan, yang berdekatan dengan kedai Poci. Beberapa anggota jurnalistik kelas X juga sudah berkumpul. Merekalah yang akan praktek liputan hari ini, semuanya anak majalah. Kami bertiga hanya mendampingi dan memandu.

Zanuba memberikan instruksi, lalu aku sedikit memberikan penjelasan tentang target liputan kali ini, dan setelah itu merekapun berhamburan mencari obyek liputan.

"Kita tunggu disana aja sambil bahas draft majalah yang udah masuk," pinta Junaidi sambil menunjuk ke kedai Poci.

Junaidi mengeluarkan laptop redaksi. Dari semua anak Jurnalistik, dia yang paling tahu seluk beluk komputer sekaligus sering membawa laptop redaksi untuk keperluan layout majalah.

Tak berselang lama terdengar suara motor RX king yang agak berisik. Dari suaranya tidak asing. Itu Hazmi. Dia turun, menyalami kami dan duduk di lokasi yang agak berjauhan.

"Janjian?" Tanyaku.

"Iya, sama temenmu kemaren,"

"Clara?"

"Yoi," jawabnya sambil memberikan jempol.

Kami kemudian kembali fokus ke laptop. Junaidi menyambungkannya dengan modem sehingga bisa mengakses internet.

"Ini blog kita pak ketua, keren kan?" Pamernya, memperlihatkan tampilan blog ekskul Jurnalistik.

Namun pikiranku terfokus pada Clara. Aku ambil ponsel dan mengirimkan sms padanya.

"Ada janji dengan Hazmi?"

"Iya!" Jawabnya begitu cepat.

"Emang bahas apa?"

Dia tak menjawab, untuk beberapa menit, sampai kulihat dia datang dengan menaiki Yamaha Jupiter. Baru kali ini aku lihat Clara naik motor.

Dia sedikit kaget melihatku berada di tempat yang sama bersama Zanuba dan Junaidi.

Clara menyalami kami dan segera bergabung dengan Hazmi. Meksi mataku terpaku ke layar laptop namun sensor pendengaranku sebisa mungkin menangkap pembicaraan mereka berdua.

Soal musik? Penyanyi favorit, lagu yang pernah dimainkan dan apalagi? Kenapa Clara tidak marah ketika Hazmi menanyakan soal musik padanya? Ah.

"Hoi.."

Bentakan Zanuba mengagetkanku. Sejak tadi aku memang kurang fokus dengan apa yang mereka berdua bicarakan.

Bersambung

~~~~
Cerbung by Ahmad Fahrizal Aziz

No comments:

Pages