Rutinan FLP Blitar : Beradaptasi dengan Media - FLP Blitar

Rutinan FLP Blitar : Beradaptasi dengan Media

Bagikan

Oleh : Hendra Burhanudin

Farida, Rosy, Imut, dan Alfin sudah datang terlebih dahulu ketika saya sampai di lantai dua Perpustakaan Koleksi Khusus Bung Karno. Saya langsung mengambil tempat duduk di sabelah timur berhadapan dengan rekan-rekan lain yang sudah terlebih dahulu datang.

Ruangan terasa panas dan pengap karena pendingin ruangan rusak sejak beberapa bulan terakhir. Tak lama berselang, Jon datang disusul oleh Pak Budi, Saiful dan Adinda.

Sekira pukul 13.30 WIB, acara rutinan dibuka oleh Imut, kemudian dilanjutkan kultum oleh anggota baru FLP yaitu Saiful. Di pertengahan kultum, datang anggota baru FLP yaitu Fina bersama dengan anak perempuannya, kemudian disusul Mas Fahri setelahnya. Secara garis besar, kultum Saiful siang itu membahas tentang Antara Harta dan Ilmu.

Selanjutnya, sesuai dengan agenda yang sudah diinformasikan sebelumnya, materi hari itu berkait dengan Puisi Sesuai dengan Keinginan Media yang dibawakan oleh Ahmad Radhitya Alam dari Divisi Karya FLP Blitar.

Pemateri, subelumnya telah memposting di grup WA enam belas media yang sering menjadi rujukan para penulis mengirimkan karyanya ke media. Di grup WA tersebut sudah sangat lengkap contoh puisi dan para penulis yang pernah dimuat karyanya di media tersebut. Ada juga beberapa referensi alamat media yang menerima karya tulis berupa puisi.

Setiap media memiliki karakter dan kriteria tersendiri dalam menerima karya. Karakter tersebut dapat dipelajari dari tulisan-tulisan yang pernah dimuat di media tersebut. Jika ingin tulisannya dimuat di media tersebut tentu harus menyesuaikan lidah media yang dituju.

Secara umum penerbit memiliki kriteria khusus. Kriteria tersebut diantaranya adalah baru, berbeda, dan memiliki khas atau roh tersendiri yang berbeda dari penulis lain.

loading...
Seorang penulis juga harus menjadi seorang penyunting, sehingga penulis harus menguasai EYD, EBI, dan KBBI. Seorang penulis juga harus menjadi seorang pembaca. Tulisan yang penulis hasilkan harus dibaca berulang kali hingga terasa enak dibaca seperti melewati jalan tol yang lurus tanpa hambatan. Sehingga pembaca bisa menerima pesan yang hendak disampaikan oleh penulis.

Kenapa materi ini dirasa perlu untuk dibahas? Karena selama ini yang berkomitmen untuk mengirim karya ke media hanya beberapa anggota.

Dengan adanya materi ini, maka diharapkan setiap anggota tertantang untuk mengirim karya ke media sesuai dengan karakter media yang beragam. Semua proses ini dimulai dari mengirim karya ke media lokal terlebih dahulu, hingga beranjak perlahan menuju media nasional.

No comments:

Pages