Progressive genre lovers pasti sangat mengenal band legendaris satu ini, Liquid Tension Experiment, atau biasa disebut dengan LTE. Sudah lama band ini tidak mengeluarkan album terbarunya sejak 22 tahun yang lalu. Para fans-nya pasti sangat terhibur dan tak sabar untuk menantikan album terbarunya.
Band ini adalah supergroup band yang mengusung genre instrumental progressive metal yang hanya membawakan lagu yang berisikan instrumen saja tanpa dibarengi dengan vokal. Tentunya, karena hanya mengandalkan kemampuan individu dari tiap alat musik yang dimainkannya dan kolaborasi antar instrumen yang harmonis. Band ini diusung oleh member yang sangat handal dan professional dibidangnya terutama di bagian instrumensasi.
Band ini disebut sebagai supergroup dikarenakan mereka sebenarnya sudah mempunyai band permanen lainnya yang sangat terkenal dan mendunia di band tersebut. Seperti, John Petrucci adalah gitaris dari Band Dream Theater, Jordan Rudess adalah Keyboardist dan digital instrument dari Dream Theater, Tony Levin adalah Bassist dan Chapman Stick User dari Band King Krimson. Yang terakhir, Mike Portnoy adalah ex-Drummer Dream Theater dan sekarang mempunyai banyak projek band besar lainnya seperti Transatlantic, Flying Colors, Sons of Apollo, The Winery Dogs, dll.
(Detail foto dari kiri ke kanan: Jordan Rudess, Mike Portnoy, Tony Levin, John Petrucci. Foto tahun 1998)
Disebutkan pada akun Instagram pribadi mereka secara terpisah pada tanggal 14 Desember 2020, lihat link berikut :
T untuk Mike Portnoy
di sini
E untuk Jordan Rudess
di sini
3 untuk John Petrucci
di sini
Untuk L memang tidak ada, kemungkinan Tony Levin lupa membuat post-nya itu. Hahaha… nah, jika disatukan maka gambarnya akan menjadi seperti berikut:
(detail foto dari kiri ke kanan, L untuk Tony Levin, T untuk Mike Portnoy, E untuk Jordan Rudess, dan 3 untuk John Petrucci)
Pada tanggal tersebut, para netizen menyimpulkan akan adanya album baru dari Band LTE ini. Pada akhirnya, tanggal 22 Januari 2021 kemarin, telah diumumkan bahwa single pertamanya telah rilis di beberapa media digital salah duanya di media streaming terkenal, Youtube dan Spotify. Lihat di sini
Album ini, dikeluarkan oleh Studio Musik dari German yaitu Inside Out Musik yang merupakan anak dari Sony Musik yang sudah terkenal dengan rilisan album ber-genre Progressive Rock dan Metal. Dari studio musik ini menjanjikan dengan kualitas sound yang menyatu dan masih bisa dinikmati setiap detail dari suara instrumen masing-masing.
Untuk merasakan sensasi sound dan musik yang sudah diproduksinya, silahkan incip-incip dan nikmati sendiri bagaimana perkasa, harmonisasi, dan keindahan alunan musiknya di sini.
Atau jika hanya ingin mendengarkan saja bisa melalui Spotify, di sini.
Sudah menikmatinya kan? Mari kita ulas sedikit tentang satu single yang sudah rilis berikut yang berjudul The Passage Time.
Instrumental ini berdurasi 7 menit 33 detik. Cukup standar untuk skala durasi di genre Progressive ini. Lagu ini dimulai dengan nada rendah ciri khas dari gitar John Petrucci yang dibarengi dengan instrumental lainnya secara bersamaan.
Yang mengejutkan pada detik ke 4 dan detik ke 9 diiringi dengan nada berhenti selama 1 detik. Bedanya, hanya pada nada akhir menuju berhentinya yang pada detik ke 9 lebih naik daripada detik ke 4. Awalnya aku kira, karena iklan atau koneksi streaming yang buruk. Tapi, memang itu adalah fitur mereka.
Lalu, musik dominan dengan menggunakan keyboard pada detik ke 44 hingga 50. Kembali, lagi John Petrucci beraksi lagi hingga menit ke 1:13. Kembali lagi Jordan Rudess yang memimpin hingga menit ke 1:30.
Instrumen ringan dari Jordan Rudess dan John Petrucci di menit 2 hingga menit ke 3:20 cukup menghanyutkan dan membawa ke Era Dream Theater zaman dulu ketika Mike Portnoy masih bergabung di Dream Theater.
Lalu,instrumen berat ciri khas Progressive metal kembali terdengar hingga menit ke 4:01 suara double bass dari Mike Portnoy terdengar jelas sehingga dapat merasakan beratnya instrumen tersebut. Selanjutnya, solo gitar dari John Petrucci pada menit ke 4:13 dan bergantian dengan solo keyboard dari Jordan Rudess pada menit ke 5 yang masing-masing ditutup dengan suara double bass drum dari Mike Portnoy.
Pada menit ke 5:54, kita akan diberikan suguhan instrumen yang sekilas akan mengingatkan ini adalah Dream Theater yang lama, hingga menit ke 6:55. Lagu ini ditutup dengan instrumen berat hingga ending epic yang khas dari LTE.
Itu saja ulasan sedikit dari aku yang sebagai penikmat musik instrumental progressive. Mungkin jika ada yang mau berkomentar dan berpendapat silahkan kita diskusikan dengan baik di kolom komentar.[]
No comments:
Post a Comment