ANUGERAH TERINDAH Oleh : Heru Patria - FLP Blitar

ANUGERAH TERINDAH Oleh : Heru Patria

Bagikan
Seharusnya tak kan pernah habis kata untuk memuja.
Seberapa jauh dan lama pun berpaling. Pesona indah tentang sebuah kisah tetap mampu mengusik hati dan kemudian memutuskan untuk jatuh cinta. 

Aku sudah melihatmu. Aku mendengar dari cerita mereka. Semua tentangmu mulai mengusik ketika kita berada dalam satu dialog tanpa sengaja. Jauh di dalam hati terbesit tanya. Kamu seperti tidak asing. Apakah kita sudah saling tahu sebelumnya?

Diamku kini tak lagi sama. Dulu aku hanya berani memperhatikanmu dengan seksama. Kini aku mulai berani menyapa. Dan senyum itu, hingga kini aku jujur selalu merinduinya.

Aku tidak pernah tau masih kah sama setiap harinya. Apa yang aku tunggu akan sama seperti sebelumnya. 
Mungkin hari itu terlihat begitu ceria. Dan kamu begitu mempesona. Tapi setelah hari ini ku harap kamu tetap ceria.

Aku tau langitmu tak selalu cerah. Anginpun sering tak tentu arah. 
Tapi ku rasa itu lumrah. Sebagai pemilik hati aku memilih pasrah. Melihatmu dari sudut pandang yang berbeda atau atau hanya puas menikmati hanya dari satu sisi saja.

Aku selalu bersyukur kepada Tuhan karena sudah di pertemukan denganmu. Jika aku masih punya waktu, dan kita masih ada kesempatan. Pertemuan ini akan terulang dengan kebahagiaan.
Tapi jika itu tidak akan pernah terjadi. Maka semua akan tetap menjadi kenangan. Dalam hatiku, dan akan tersimpan rapi dalam sudut hati yang paling dalam.

Aku bahagia pernah menemukanmu. Yang sebelumnya berpaling kini tertarik oleh semua pesonamu. Terimakasih telah menerimaku begitu istimewa. Dalam dekapanmu aku percaya, bahwa sebenarnya Tuhan mempertemukan kita untuk selalu bersama. 
Tidak untuk selalu mendampingi. Tapi lebih kepada rasa saling memiliki dan menjaga.

Terimakasih kamu telah menerimaku dengan tangan terbuka. Jika aku masih punya waktu kita akan bertemu lagi setelahnya. Aku tidak janji. Tapi aku akan berusaha. 

Dalam setiap gerak dan doaku, kusanjungi dirimu sebagai anugerah terindah dalam hidupku. 

Blitar, 21-12-2020



No comments:

Pages