LEBIH PENTING MANA, BRANDING DIRI DENGAN BERKARYA? Oleh : Heru Patria - FLP Blitar

LEBIH PENTING MANA, BRANDING DIRI DENGAN BERKARYA? Oleh : Heru Patria

Bagikan
Sebagai seorang pegiat literasi tentu sudah tak asing dengan apa yang dimaksud dengan branding diri. Hanya saja kadang masih ada kebingungan mana yang harus diutamakan, branding diri ataukan berkarya. 

Tentu saja, yang harus diutamakan adalah berkarya. Mengapa demikian? Bukankah branding bisa membuat seorang penulis melejitkan namanya? 

Pertanyaan -pertanyaan seperti pasti kerap muncul, namun yang perlu dapat perhatian lebih adalah skala prioritasnya. 

Branding dan berkarya itu ibarat bensin dengan motornya. Kita punya bensin saja tentu tidak akan dapat pergi ke mana-mana. Sebaliknya punya motor dan bensin juga tak akan berbuat apa-apa. Maka keduanya harus dimiliki secara bersamaan agar dapat sampai ke tujuan. 

Begitu pun dalam dunia Literasi. Kita tidak akan dapat membranding diri sebagai penulis jika kita tidak pernah menulis. Karya saja tidak punya, jadi bagaimana mau dikenal orang sebagai penulis. 

Sebaliknya kalau kita rajin berkarya serta memperkenalkan karya itu ke media, secara otomatis orang akan tahu kalau kita adalah penulis. Dengan terus berkarya, tanpa kita sadari kita sudah melakukan branding diri secara alami. 

Jadi jangan mimpi branding dulu, jika belum ada tindakan nyata. Menulis dan teruslah berkarya, agar branding diri kalian bisa terangkat dengan sendirinya. 

Hanya tokoh-tokoh populer yang sudah punya nama tenar, yang dapat melakukan branding duluan sebelum berkarya. Bahkan hanya dengan membayar jasa Gostwriter, mereka sudah bisa mengaku dirinya penulis sebelum karya itu edar di pasaran. 

Sedang kita yang bukan apa-apa, haruslah merangkak dari bawah. Perbanyak berkarya agar branding diri naik seiring proses yang dilakoninya.  

Dengan demikian, utamakan berkarya sebaik-baiknya agar branding terkatrol dengan sendirinya. 

Salam literasi Indonesia 
Blitar, 9 Agustus 2020

No comments:

Pages