Tulisan Sampah Kedua - FLP Blitar

Tulisan Sampah Kedua

Bagikan
Oleh: Dimas Fanny



Eh, ada juga kelanjutannya. Lanjutannya? Siapa bilang ini lanjutan artikel kemaren? Kalau kalian berpikir seperti itu silahkan saja. Toh juga, aku tidak berharap kalian menganggap ini lanjutannya. Yang penting ngetik. Jangan berharap lebih yak!

Sama seperti yang kemarin. Tulisan ini hanya sekedar ketikkan tidak jelas. Bahkan, tulisan ini juga tanpa adanya editing. Mau pakai Bahasa baku atau tidak. Ya, asalkan ketik dan ketik. Yang penting jadi tulisan. Apalagi diburu-buru sama deadliner. Yang kemaren aja juga udah kelewat deadline. Biarin aja lah. Memang akunya yang ga bisa aktif lama dan factor kerjaan yang utama masih numpuk2. Ketikkan inipun Cuma sekedar meluapkan kata-kata yang ada di otakku. Diketik tanpa diedit. Pokoknya mengalir.

Loh, katanya sibuk? Kok masih sempat ngetik tulisan semacam ini? Yak, kalau kepinginan sudah kuat dan bulat, siapa yang bisa mencegah? Walaupun diri sendiri saja ga bisa mencegahnya. Mumpung kepikiran bisa ngetik. Why not?

Percaya atau tidak ketikkan ini Cuma butuh 30 menit dari awal pengetikkan sampai end ini. Terserah kalian mempercayainya atua tidak. Toh, jgua aku tidak mempedulikan typo atau salah pengetikkan. Apalagi sampai kalian berdebat ketidak mungkinan lama ketikkan ini dibuat. Perhatikan saja kalau kalian tidak percaya.

Catatan buat editor, biarin kayak gini aja tulisannya. Ga perlu diedit. Mau typo atau salah ketik kek. Atau bahasanya kacau dan pakai Bahasa ga baku, biarkan tulisan ini apa adanya.

Nyampah dikit boleh kan? Banyak juga ga peduli sih. Tahu sampah kan? Itu kan hal-hal yang dibuang karena dianggap ga berguna. Sama kayak tulisan ini, ada yang bisa menyebutnya sampah. Kalau kalian pernah tahu istilah spam ya inti dari makna kata itu seperti ini. Ga jelas. Tidak ada yang perlu dipikirkan apa makna dari sebuah tulisan itu. Bahkan, ada yang masih menganggap tulisan sampah itu penting.

Sama, seperti di dunia maya. Tulisan atau artikel spam itu penting. Kok bisa penting? Soalnya di dunia maya tidak ada yang tahu mana yang benar mana yang salah. Yang menganggap benar dan salah itu pembacanya saja.

Udah cukup sepertinya untuk nyampah kali ini. Harusnya sih aku ga perlu melanjutkan tulisan kemarin. Tpai, nyatanya masih ada tulisan seperti ini didalam otakku. Yah, semoga kalian juga bisa bertahan membaca tulisan tidak jelas seperti ini sampai kalimat terakhir ini.

No comments:

Pages