Rutinan FLP Blitar : Pada Ahad Ketiga di Bulan Oktober - FLP Blitar

Rutinan FLP Blitar : Pada Ahad Ketiga di Bulan Oktober

Bagikan

Oleh : Alfa Anisa

"Ahad menjumpai orang-orang yang sibuk menyiapkan hari esok, beristirahat dari segala keletihan di hari lalu. Tak lupa membuka lebar senyuman dan tawa riang menikmati akhir pekan"

/1/

Segalanya menjadi serba puisi, padahal hanya seputar pertemuan rutin akhir pekan yang ingin dinikmati dengan puitis. Mungkin sudah takdir yang menjadikan diri ini jadi romantis. Hihi.
Siang pada ahad ketiga di bulan oktober adalah jadwal yang direncanakan untuk tak di tempat biasa. Dan Bathok Koi Kelapa Tanjungsari adalah kesepakatan untuk menjadi lokasi pertemuan rutin sebagai salah satu cara menghindari kebosanan di tempat yang berulangkali sama.

Ahad sudah menjadi jadwal dan kesepakatan untuk kami senantiasa berkumpul, menghabiskan percakapan dengan sejumlah bahasan khususnya mengenai dunia kepenulisan. 23 Oktober 2017, jauh-jauh hari saya sudah berniat untuk datang terlambat, menghabiskan waktu dengan adik-adik adalah yang disengaja agar tak datang dengan segera. Meski pada akhirnya Rosi datang dengan tergesa-gesa. Duh, dia memang orang yang tak bisa diduga.

Pukul 12 siang, persiapan selesai dilakukan. Rosi sudah duduk tenang di ruang tamu dan kami bergegas berangkat menuju pertemuan, membawa pikiran-pikiran yang entah berkelindan. Menjadi yang pertama hadir memang sudah saya duga, mengingat saya datang dengan orang yang selalu datang pertama. Dududu. Padahal, sebelum ke lokasi waktu sudah terbuang di tempat-tempat mencetak kata dan jalan-jalan yang dipenuhi bisikan.

/2/

Tempat yang instagramable, sepertinya hal itu yang cocok ketika mulai memasuki area parkir. Langkah kaki disambut sepi yang memasuki di setiap sela ruangan. Pemiliknya tiba-tiba keluar dengan mencoba tersenyum. Saya dan Rosi lantas beristirahat sejenak, sesekali memainkan ayunan dan kamera yang siap di genggaman.

Ada lantai dua yang berisikan galeri bathok kelapa, ah tapi untuk sesi endors akan dibahas pada postingan lain aja dah. Biar khusyuk dan detail maksudnya. Hoho ...

Tak berselang lama, Pak Budi dan Mas Hendra memasuki area parkir, saya cukup melambaikan tangan dari lantai 2, dengan dekorasi rumah jawa dan bunyi dari bambu-bambu yang disusun sedemikian rupa menjadi hal yang sudah jarang ditemui lagi.

/3/

Setelah lelah berkeliling, kami berkumpul di ruangan utama. Yaitu ruang tamu yang terletak di depan. Dengan hanya 8 orang, kami memulai membahas tentang persiapan launching pada pukul 2 siang. Diawali dengan pencarian judul antologi puisi yang begitu alot, hingga hal-hal yang belum dilaksanakan sama sekali.

Ditemani secangkir kopi dan cemilan di atas meja, membuat pertemuan kali ini terasa begitu khidmat. Sangking khidmatnya, judul untuk antologi masih terus berputar-putar dan belum nemu kecocokan diantaranya.

Dan tak terasa jarum jam menunjukkan pukul 4 sore, sekiranya pertemuan harus segera dirampungkan dengan beragam pikiran yang belum dituntaskan.

Ahad yang disengaja terlambat, justru menjadi awal untuk yang pertama berangkat.
Sekian. Salam unyu. (Alf)

No comments:

Pages