Kenapa Perpustakaan Harus Hening? - FLP Blitar

Kenapa Perpustakaan Harus Hening?

Bagikan
Perpustakaan. Jika mendengar kata itu yang pertama teringat adalah buku. Buku berderet di rak-rak. Lalu beberapa meja dan kursi untuk ruang baca. Petugas perpus yang kadang ramah kadang setengah cuek. Sebuah tulisan ketikan rapi di dinding, yang intinya "Harap Tenang" atau " Jagalah kebersihan"

Begitulah yang aku baca di buku-buku novel dan kusaksikan di film-film. Begitu pula yang kutemui di perpustakaan di dunia nyata. Entah perpustakaan di SD, SMP atau SMA. Bahkan perpustakaan umum. Semua memiliki ciri-ciri yang sama, ambillah buku, pinjam atau bacalah buku disini dengan tenang,. Selalu ada petugas perpustakaan yang siap menegur jika kita membuat kehebohan, keributan karena asyik berdiskusi dengan teman sebelah tentang sebuah buku.

Apalagi untuk makanan dan minum? Nyaris semua perpustakaan melarang kita membawa itu ke dalam ruangan. Alasan simple, cara ampuh untuk menjaga kebersihan. Meski kadang saya suka melanggarnya  sekedar mengemot permen nano-nano.

Padahal, tidak semua orang bisa membaca buku atau belajar dalam suasana hening.  Ada juga yang tidak suka kesunyian. Alias butuh bantuan sedikit musik agar bisa belajar dengan tenang.

Singkatnya suasana yang menyenangkan pasti akan membuat tenang. Pasti seru seumpama desain dan image perpustakaan dirubah demi kenyamanan pembaca. Ada ruang untuk diskusi. Ini untuk mengfasilitasi mereka yang ke perpustakaan karena mencari literature tugas kelompok. 

Beberapa orang mungkin menghabiskan waktunya seharian di dalam perpustakaan untuk mengerjakan makalah atau tugas skripsinya. Tentu akan lebih menyenangkan jika bisa disambi menikmati camilan atau segelas kopi untuk menghilangkan kejenuhan selama itu.

Akan tetapi sejak dulu perpustakaan sudah terlanjur didesain tenang, jauh dari bising. Setidaknya itulah yang ada di image semua orang. Barangkali jarang yang mempertanyakan kenapa perpustakaan harus hening? 

No comments:

Pages