Rutinan FLP Blitar : Belajar Jurus Tembus Media - FLP Blitar

Rutinan FLP Blitar : Belajar Jurus Tembus Media

Bagikan
Oleh : Ana Fitriani

Selamat datang setelah libur panjang...

Alhamdulillah, Rutinan FLP hari ini dimulai kembali setelah beberapa hari yang lalu terjeda , oleh begitu padatnya kegiatan ramadhan dan hari raya yang amat berarti, akhirnya kami semua bisa bersua kembali.

Di awal pertemuan kali ini banyak sekali agenda yang perlu dibahas, oleh karena itu  bu ketua (Baca: Kak Rosy)  mengharapkan para anggota agar datang tepat waktu.

***
Akhir – akhir ini kota Blitar dirundung mendung berhari hari, namun berbeda dengan had kali ini mentari  begitu nampak terik, membuat dahaga bersarang di tenggorokan dan kantuk bersemayam dalam waktu siang.

Hari ini adalah hari yang ditunggu – tunggu lagi untuk kembali  dalam rutinan FLP, namun hari ini saya lumayan terlambat karena faktor ketiduran. Tapi, itu tak menyurutkan semangat saya dari rumah yang nun jauh disana untuk bergegas melawan pancaran matahari yang begitu bersemangat.

Sesampainya saya di perpustakaan, saya langsung duduk disebelah kak Rosy untuk mengikuti rutinan yang sudah dimulai sejak 30 menit sbelum saya datang.

Hari ini rutinan dibuka oleh kak Alfa Anisa, namun karena yang bersangkutan belum hadir jadi kak Rosy sebagai ketua menggantikannya. Lalu begitu juga kultum disampaikan oleh kak Fitri, namun karena ada suatu acara (Baca : kencan dengan skripsi) hehe, lalu digantikan oleh kak Arif. Memang sebenarnya dari kemarin sudah ditunjuk untuk mengisi acara, tapi kebetulan belum bisa melaksanakannya.

***
Pembahasan rutinan kali ini dimulai dari kegiatan Writing Camp yang akan dilaksanakan di Mojokerto pada tanggal 19-20 Agustus 2017, disampaikan juga bagi seluruh anggota ataupun perwakilan ranting FLP blitar yang berminat  untuk terlebih dahulu mendaftar ke pihak FLP blitar. Lalu bisa didaftarkan ke pihak FLP wilayah. Wah seru sekali ya tentunya kegiatan Writing camp, menulis sembari berapi unggun, teringat kemah pramuka sewaktu disekolah dulu.

Berlanjut ke topik kedua, FLP juga memiliki program peluncuran buku, usai bulan kemarin menerbitkan kumpulan cerpen (Baca : Jejak-Jejak Kota Kecil), kini kami semua sepakat memilih “Antologi Puisi” sebagai tema utama karya kali ini ini yang tentunya  kamipun mengangkat unsur apapun dari Kota Blitar.

Kak Rosy memberikan jangka waktu sekitar sampai  bulan September untuk mengumpulkan karya, setiap anggota dibatasi maksimal 10 karya puisi itupun disertai gambar ilustrasi tiap puisinya. Sungguh ini pengalaman baru bagi saya terutama, karena menggambar bukanlah hal yang dekat dengan saya, mungkin bisa dicoba, entah hasilnya nanti bagaimana. Hehe...

Karena  target launching buku adalah bulan Desember maka kamipun harus segera mempersiapkan momen bahagia itu dengan  benar-benar matang, sehingga kegiatan pada bulan Agustus difokuskan pada pembahasan puisi, agar saat tahap editor yang memakan waktu yang cukup panjang tidak terpotong juga.

Dan yang terakhir, jreng.. jreng.. mbak Alfa Anisa datang dengan tergopoh – gopoh menaiki tangga.
Oh iya, hari ini lumayan banyak yang bisa hadir. Dari pihak kaum hawa ada Kak Rosy, kak Anna (bukan saya), Kak Nezli, Kak Dinda, Kak Alfa Anisa, dan tak lupa dari kaum adam kebetulan bertambah personil yang mana  ada Pak Budi, Kak Fahri, Kak Arif, Kak Ryan, Kak Irsyad, Kak Chandra , dan terakhir Kak Fajar dari STAIN Kediri.

Pembahasan terakhir disampaikan oleh kakak imut kecil Alfa Anisa mengenai Tips Tembus Media, yang karyanya (khususnya puisi) sudah banyak dimuat dibeberapa penerbit, ia menamai tipsnya dengan “Jurus Cari Duwit Lewat Nulis” -_- semacam kungfu panda yang harus ada jurusnya, wkwk.

Tak lupa juga kak Alfa juga mencantumkan beberapa media yang bisa dilobi untuk mengirimkan karya. Kak Rosy sebagai ketua juga memberikan pengingat untuk setiap anggota mengirim 5 puisi tiap minggunya agar bisa menembus media.


Kata Kak Alfa menembus media itu susah-susah gampang, senangnya saat karya kita bisa nangkring di kolom redaksi koran atau media lain, namun yang melatih perasaan dan kebimbangan adalah ketika nasib karya kita yang terkadang digantung oleh pihak penerbit yang belum memberi kejelasan, ahh jadi baper menanti hehe.

Nah, ada 8 jurus nih yang perlu diperhatikan, simak baik – baik ya :

1. PELAJARI media, rubrik dan naskah yang dimuat di surat kabar yang akan dikirim.

2. TULIS naskah (puisi, cerpen, resensi) lalu simpan beberapa waktu.
3. EDIT dan SIMPAN dalam bentuk rtf. Jangan lupa akhir naskah dicantumkan biodata, nomor rekening, dan NPWP (jika ada).
4. KIRIM via file attachment (lampiran). Badan email ditulis  surat pengantar. Subyek email ditulis cerpen plus judul.
5. SIAPKAN mental di PHP redaktur LUPAKAN naskah dan nulis lagi.
6. SIMAK kemungkinan kabar baik atau buruk naskahmu. Lewat grup fb sastraminggu atau e-paper.
7. Jadilah orang yang PEKA dan jangan lupa selalu untuk BAPER.
8. BERDOA dengan kepercayaan masing–masing.

Yuhu, sungguh ampuh benar jurus dari kak Alfa, selamat mecoba yaa, jangan takut mencoba, tanpa mencoba kita tidak akan tahu bagaimana rasanya jatuh / tersungkur saat belum berjalan.
***
Akhirnya, kepulangan senja sebentar lagi, mengiringi rutinan kami yang juga akan diusaikan. Meski terkadang rindu kami pada pecinta literasi belum lunas terbayar, namun ini masih dianggap kredit yang sedikit–sedikit akan lunas juga hehe.

Ada hal baru di ujung akhir jumpa kali ini, dengan undian penugasan. Dan sebuah nama yang terpilih sebagai MC minggu depan adalah Kak Rosy, kultum oleh Kak Ryan, dan terakhir menulis di blog kegiatan hari ini adalah saya.

Sungguh kesempatan emas sekali bisa sedikit menyumbang kata bagi FLP. Terimakasih dan Sekian dari Ana Fitt. Semangat Berbakti, Berkarya dan Berarti. Salam literasi.[]

16 Juli 2017

Pages