Puisi Ahmad Radhitya Alam - FLP Blitar

Puisi Ahmad Radhitya Alam

Bagikan
MALAM PADAM

Malam diam, padam
Tanpa bintang benderang
Langit-langit kelam terbentang
Aku hanya memandang, jauh menerawang

Tak bisa kukata gelap elegi
Yang pula hinggap dan menyakiti
Awan tetap muram pun menghitam
Bintang dan bulan hilang lenyap kian padam

Artermus tak lagi bersinar
Cahya mata itu tak lagi berbinar
Penantian-penantian hilang tanpa alasan
Dan tanya-tanya hinggap menghampiri tanpa balasan

Yang kunanti kian hilang
Pada gelap malam yang pekat petang
Wajah-wajah muram buat pedih malam suram
Cinta dan kasih sayang silih berganti pergi dan datang

Kasim Ploso, 2017



PERENUNGAN JATI DIRI

Menatap impian di pematang harapan
sambil menghirup udara poros kemajuan
di tengah nasib negeri ini yang compang-camping
pada ambang globalisasi, polusi, dan dekadensi
yang kian pekat memenuhi selokan zaman

Kawan-kawanku
Mau dibawa kemanakah jati diri ini
identitas bangsa warisan leluhur negeri
yang telah kian lama hilang karakteristiknya
atau kitasendiri akan menghapusnya
dari rambu-rambu peradaban yang
semakin menyuram pada gelap temaram

Saudaraku
Negeri ini membutuhkan pejuang sejati
yang tetap bernyali walau tanpa gaji
mengais jati diri yang telah terserak
dalam tangisan ibu pertiwi yang mengombak

Hanyalah kita yang mampu menyelamatkan
jati diri bangsa yang luhur nilainya
Jati diri yang telah diperjuangkan selama
bertahun-tahun lamanya
Hasil kontemplasi para leluhur bangsa
Yang melukiskan untaian zamrud khatulistiwa

Blitar, 21 April 2017

No comments:

Pages