Rutinan di hari Ahad (19/03) ini agak berbeda. Bukan Perpus Bung Karno yang saya kunjungi, namun rumah Alfa Anisa, yang berada di kawasan Papungan, Kanigoro. Ini pertama kalinya saya menuju ke sana. Berangkat sekitar jam sebelas siang, saya pun sampai di rumah yang juga TPQ itu setengah jam kemudian.
Ternyata, baru saya saja yang ada di sana. Alfa sempat kaget, melihat saya datang se-awal ini. Saya memang sengaja berangkat lebih awal, agar tak terlalu tergesa mencari rumah Alfa. Lagipula, menurut jadwal yang dibagikan ke grup, rutinan hari ini akan dimulai jam setengah satu siang.
#
Setengah jam berselang, datang Rosy, lalu Nezli. Kami berempat mengobrol sambil mendengarkan radio yang sengaja disetel Alfa. Kemudian, ada Pak Budiyono, Ryan Adin, Kak Fahri, Irsyad, Oma Titiek, Mbak Yayuk, Hendra, Aminudin, juga Nunung yang datang bersama dua temannya.
Sejenak kemudian, Mas Saif, Fitriara, Ana, Binti, Radhitya, dan Mbak Lilik datang pula.
Kami duduk melingkar di gazebo beralas karpet hijau. Diawali dengan membahas beberapa program FLP ke depan. Selanjutnya, membahas materi hari itu, yakni puisi. Kami belajar mengenal bentuk-bentuk puisi dari buku dan majalah yang kami bawa, juga membacanya.
Ada Nezli, Pak Budi, Oma, Kak Fahri, dan Alfa yang membaca puisi, juga Amin yang membacakan puisi karya Hendra. Nunung bahkan sampai menangis saat membacakan puisi dari salah satu buku yang dibawanya.
#
Sore menjelang. Obrolan masih riuh terdengar. Tak hanya seputar puisi, tapi juga bincang ringan, ditemani sejumlah camilan. Yang paling unik menurut saya adalah manisan tomat. Rasanya manis dan ada sedikit asam.
Tak berapa lama, Alfa muncul dari dalam rumah, membawa nampan dengan beberapa piring di atasnya. Yeay, makan siaaang! Hehehe. Menunya adalah pecel punten, lengkap dengan kerupuk puli yang renyah.
Mas Saif dan Rosy yang sudah bersiap pulang, kembali duduk saat piring ada di depan mereka. Yang lain pun mulai menghadap piring masing-masing. Saya asyik mengunyah. Pecel punten adalah salah satu makanan favorit saya. Untunglah sambal kacangnya tidak terlalu pedas.
Adzan Ashar berkumandang, mengiringi kami menyelesaikan makan. Ada beberapa yang pamit pulang, ada juga yang menuju masjid. Sementara beberapa gadis masuk ke rumah untuk shalat Ashar.
#
Tetiba, mata saya tertuju ke halaman. Gerombolan anak laki-laki dan perempuan berbusana muslim oranye menarik perhatian saya. Rupanya mereka akan belajar mengaji di sini. Ada senyum yang terbit di bibir saat melihat mereka berlarian memasuki teras rumah di samping gazebo, sambil tertawa riang.
Setengah jam kemudian, mengaji usai. Kini giliran kami. Agenda kedua hari ini adalah "Bersenang-Senang dengan Imajinasi Anak". Anak-anak yang usianya berkisar 3 sampai 12 tahun itu berlarian masuk ke gazebo, dan duduk melingkar. Kak Fahri dan Binti ada di tengah-tengah mereka, menjadi pemateri.
Tak lupa, sebelum menyampaikan materi, kami saling memperkenalkan diri.
Materinya adalah bercerita dengan gambar. Mula-mula, setiap anak mendapat selembar kertas. Lalu mereka diminta menggambar sesuka hati. Kemudian dibuat kalimat untuk mendeskripsikan gambar itu.
Beberapa anak langsung menarikan alat tulis mereka masing-masing. Beberapa yang lain masih diam, bingung mau menggambar apa. Berkat arahan sejumlah pengurus, mereka berhasil menyelesaikan cerita bergambar dalam waktu 15 menit.
#
Tawa kami terdengar memenuhi gazebo, saat anak-anak itu menceritakan gambar karya mereka. Gaya yang polos, dan imajinasi mereka yang tak terduga membuat saya geleng-geleng kepala sambil tertawa geli. Kebanyakan dari mereka menggambar rumah, gunung, dan pemandangan. Uniknya, ada yang menamai Gunung Everest dan Gunung Fuji, padahal desanya di Blitar. Ada-ada saja...
Langit meredup kini, melukiskan paduan warna biru, hitam, jingga, juga semburat keunguan. Sesi bercerita dengan gambar usai, dan anak-anak bersiap pulang. Sebelum pulang, kami membuat tanya jawab sederhana, seputar nama Nabi, rukun Islam dan rukun iman, juga surat-surat pendek. Ada suara riuh-rendah mereka yang menyahuti pertanyaan kami.
Anak-anak pun pulang dengan riang, bersama sebentuk bingkisan kecil di tangan mereka.
#
Para pengurus pun turut pamit pulang. Tinggal Nezli, Alfa, Irsyad, Kak Fahri, dan saya yang duduk di gazebo, membahas rutinan tadi sambil sekalian menunggu waktu Maghrib.
Terimakasih Alfa Anisa, untuk tempat rutinan yang sejuk, suasana meriah, juga untuk pecel punten dan manisan tomatnya.[]
Blitar, 20 Maret 2017
Adinda RD Kinasih
No comments:
Post a Comment