Seporsi Takoyaki - FLP Blitar

Seporsi Takoyaki

Bagikan


Oleh: Abi Subekti



Aku di selatan, di jalan ujung pertigaan.


Begitulah balasan pesan singkat dari temanku, setelah sebelumnya aku bertanya posisi di mana dia berada ketika kami mengunjungi bazar di selatan alun-alun.


Kami janjian untuk ngabuburit sore ini.


Yah, justru ketika memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, kami baru merencanakan agenda ngabuburit bersama.


Barangkali kesibukan masing-masing menyita fokus kami.


Barangkali juga memang tidak terpikirkan agenda bersama, bahkan hanya untuk sekadar berkumpul sembari menunggu bedug buka puasa.


Bazar Ramadan di Jalan Kenanga, tepat di depan wajah Alun-alun Kota Blitar telah berlangsung sedari awal Ramadan. 



Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Bazar Ramadan kali ini nampaknya digelar sepanjang bulan.


Lumrahnya bazar-bazar lain, sepanjang Jalan Kenanga dipenuhi pedagang-pedagang yang menjajakan beraneka macam penganan.



Mulai dari gorengan yang umum dijumpai di mana pun, sampai aneka penganan luar daerah.


***


Setelah puas berkeling ujung ke ujung bazar, kami putuskan membeli kudapan untuk buka puasa. 


Beberapa teman membeli es jelly dan mi telur. Ada juga yang membeli rice box serta salad buah.


Aku sendiri memutuskan membeli seporsi takoyaki—isi tujuh, seharga lima belas ribu. Ditemani sebotol air mineral.



Di negara asalnya, takoyaki berisi potongan daging gurita. Namun, takoyaki yang umum dijajakan di Blitar memiliki variasi isian beragam. 


Ada potongan sosis, bakso, keju, daging ayam, dan beberapa juga ada yang tetap berisi potongan gurita. Kemungkinan besar hal ini bentuk penyesuaian dengan lidah lokal.





Seporsi takoyaki yang kubeli ini berisi potongan sosis dan bakso.


Begitu digigit, tekstur adonan yang lembut segera menghambur memenuhi rongga mulut. Terasa Fluffy menggumuli lidah.


Paduan saus tomat dan mayones yang turut teraduk-aduk mencecapkan rasa gurih, manis, asam, pedas, berpadu membentuk keseimbangan rasa umami tanpa adanya dominasi dari salah satu komponen penyusunnya.


Sesekali potongan daun bawang yang tidak tercampur rata dalam bulatan takoyaki menambah cita rasa segar sayuran. 


Tidak mengecewakan. Takoyaki ini lezat, sangat cukup untuk berbuka puasa, mengisi perut yang masih kosong dengan alternatif karbohidrat selain nasi.


Aku membagi satu porsi takoyaki ini dengan beberapa teman. 


Karena menyantap dua bulatan takoyaki sudah membuat perutku terasa penuh. Belum lagi jika terisi oleh air. Terlalu banyak makan di awal buka justru membuat perut semakin begah sehingga kurang nyaman.



Setelah selesai berbuka, kami lanjut salat Maghrib di Masjid Agung. Bercengkrama sebentar, lalu masing-masing dari kami memutuskan undur diri melanjutkan kegiatan yang lain.


No comments:

Pages