Puisi-Puisi Saif Ahmad* - FLP Blitar

Puisi-Puisi Saif Ahmad*

Bagikan

Dalam Doaku

Kelasah itu menggurat di balik lurik wajah
Di luar nalar dan takdir yang tergaris
Masih adakah harapan dan tawa
Dunia yang tak kompromi di bawah alam yang gelisah
Ketika hitam dan putih sulit diterka
Kepada siapa kita berpegang
Mengadu nasib demi sehelai nafas
Dunia yang terbungkus fatamorgana
Oh…dunia
Riak air, luka nestapa, rinai tawa, dan sedu sedan
Mewarnai hidup setiap insan
Kepadamu kupasrahkan hidup dan jiwaku
Dalam doaku ketika fajar mulai menyingsing.

Blitar, 11 September 2016

Mozaik Waktu

Entah siapa yang benar
Ego di atas naluri
Biarlah pecah berkeping-keping
Lalu kucoba merekatkan mozaik waktu
Serpihan-serpihan luka
Tersudut menelikung hati
Seperti jaelangkung, datang dan pergi sesuka hati
Mencerca dan memaki tanpa solusi
Optimis mulai menipis
Entah sampai kapan engkau kan percaya
Bahwa persahabatan ini tulus, tidak lebih pun kurang.

Jombang, 11-08-2016

Sawang Sinawang

Bintang-bintang kecil di balik awan kelabu
Merangkak naik dan bersinar
Merajut asa dan harapan
Meski matahari terlalu terang untuk aku kalahkan
Merekatkan kembali puing-puing retak
Menghimpun kembali bintang-bintang itu
Meski tak sempurna benar
Celoteh tak sedap terus berkicau
Laku hidup memang harus begitu
Biarlah waktu yang mengikis kebencian
Di sini, aku harus bertahan
Meski, garis hidup tak selamanya lurus
“Urip mung sawang sinawang” kata Simbok
Hitam putih beda tipis, ada cerca dan puji
Senyum mengambang kala puji, menciut kala cerca

Oh… hidup
Semua memiliki jalan sendiri
Begitu juga engkau yang disana
Menikmati sunyi
Entah….
Mengembang senyum
Mungkin…..
Meratap nasib
Sebaiknya jangan…..
Masa depanmu sangat cerlang
Prestasimu tak terkalahkan
Engkau yang disana, jangan kecewakan
Orang yang telah membesarkanmu.

Lumajang, 11-08-2016

*telah terbit dalam antologi Puiosa : Hidup adalah Pilihan

1 comment:

titiek setyani_titiek st said...

Persahabatan ini tulus tidak lebih pun kurang....

Pages