Puisi-Puisi Ahmad Radhitya Alam - FLP Blitar

Puisi-Puisi Ahmad Radhitya Alam

Bagikan

MENGEJA SENJA

cahya mega telah merupa langit senja
menyongsong waktu menuju temaram
dan surya meghilang redam
: padam
di ujung mata, nun jauh di sana
sementara adzan telah bergema
menyeru para jamaah pergi ke mushola
guna menyongsong maghrib
di waktu yang sempit

bintang telah mudik
bersama rembulan yang menjelma asa
aku mulai mengeja senja
sambil bermandikan cahya pijar
yang mulai disumat untuk menambah warna binar

bersama para kawan
aku riuh berlarian
sambil merapal puji-pujian
menuju ladang pengharapan
tanah sajadah tempat hamba berserah

Blitar, 2017



DALAM TAHAJUD

di malam yang padam
selalu kurapal ritus doa pengharapan
dan dzikir tak pernah berhenti
pada setiap detik kesunyian
mengharap ridho dari Rabb ku
yang mahatahu

kepada angin yang selalu melangitkan doa
kutitipkan impian
menggantung di awan pengharapan
di ranah sajadah
tangan ini selalu menengadah
mengharap berkah dari sang maha pencerah

Blitar, 2017



PERTAUBATAN

kemana aku harus melangkah
menuju tanah berserah
lembah penyesalan
dari segala kenistaan
mungkinkah aku lupa arah
arah menuju jalan kebenaran
atau aku telah terjerumus dalam palung kesesatan
dengan tubuh penuh penyesalan
aku berserah pasrah
melangkah
menuju lorong pertaubatan
sambil tengadahkan tangan dan berdoa
semoga tuhan senantiasa berikan rahmatNya
menerima taubat hamba
yang telah jauh terlupa
hilang dalam kumpalan dunia yang fana

Blitar, 19 Juli 2017



AJAL

dunia terasa gelap seketika
tanpa suara dan rupa warna
ketika itu aku serasa berjalan
pada labirin kosong dimensi lain
sepertinya kulihat jalan entah kemana
dan aku berusaha lari
berlari menuju cahaya

aku menjerit seketika
ketika mendengar petir menggema
sadar di mana aku berada
berdiri pada ajal yang hampir sejengkal
mengunggu maut tiba

otakku terus saja merenungi dosa
dosa selama mengarungi dunia
yang penuh imaji dan fana
aku hanya dapat berdoa
agar selalu mendapat rahmatNya

dan ketika nafas hampir mencapai batas
mungkin kematian
takkan lama lagi

Blitar, 18 Juli 2017

No comments:

Pages