Sosok Manis (3)* - FLP Blitar

Oleh : Fitriara

Ada perasaan yang tidak asyik. Ada yang tidak lelah mengusik.
Gelisah yang kerap singgah pada hati yang menjelma tangguh.

Segera kukemas resah untuk melewati kebaruan.
Dalam arus dunia dengan manusia-manusia garang.

Pikiranmu adalah ahli sejarah yang shahih, membuat rindu yang berjejalan berebut ingin pulang dengan tumpang tindih.

Mata itu seolah memenjarakan kunang-kunang. Ada binar cahaya di dalamnya. Membuatku ingin menetap dan berlama-lama di sana.

Wahai penggenggam pena yang memangku buku, melihatmu alpa pukul satu seolah melihat matahari yang lupa membawa sinarnya.

Kau mungkin ingat kenapa segala yang istimewa dengan misterius terjadi di hari Minggu.
Karena di saat itu, kau meluruhkan takut dengan takluk. Melebur keluh hingga tandas.
Karena di saat itu, kau tidak lelah belajar pada semesta sang guru kehidupan.

Teruslah mengeja maksud Tuhan yang datang belakangan.
Teruslah akrab dengan hadiah Tuhan dengan pengkabulan doa yang tidak pernah kau minta.
Teruslah berbaik hati pada kegagalan, karena tanpanya berhasil hanyalah sebuah buaian.

Kenapa begitu lama nanti yang tertunda?
Segeralah kita bertemu lagi, menertawai barangkali?

Selamat tahun baru, FLP.
Dua puluh yang tidak mudah, semoga dirimbuni bahagia dengan orang-orang yang menjagamu di setiap Minggu pukul satu.[]

Blitar, 25 Februari 2017

*ditulis untuk Writing Challenge FLP Blitar, dalam rangka menyambut milad FLP ke-20.


1 comment:

titiek setyani_titiek st said...

Cantk, membawa berkelana kemana ya bermuara?

Pages