Review Buku Dilarang Mengeluh - FLP Blitar

Review Buku Dilarang Mengeluh

Bagikan
Resensi Buku Dilarang Mengeluh karya Niswa Hikmah

Oleh Riska Nurul Latifah

Buku ini terbit pada satu tahun lalu yang ditulis oleh salah seorang anggota FLP Sidoarjo dan saya mendapatkannya dari pre order secara pribadi memesannya di Instagram waktu itu. Saya pikir saya butuh buku motivasi jiwa dari teman sendiri. Dan ini waktunya.:)

 Identitas Buku
Terbit: Senin, 20 Mei 2019
Harga: Rp59.800
Pemutakhiran : Kamis, 19 Des 2019 10:47:00
Halaman: 184
Dimensi: 14 x 21 cm
Kertas: Berwarna,book paper 60 ,
Penerbit. Elex Media Komputindo
Genre: Religi & Spiritual

Buku ini berisi tentang kisah-kisah nyata yang dialami penulis saat menghadapi dilema dilema yang sering di alami oleh banyak orang. Pada akhirnya ketika saya membaca seluruh kisah yang berbeda dari setiap chapter dengan judul dan kisah yang yang tidak sama. Pada buku terdapat empat bagian yang menjadi setiap pengalaman diri penulis dan kita semua yakni hubungan dengan Tuhan, Sosial, Keluarga, dan gender penulis terlahir sebagai perempuan.

Ada hikmah dibalik setiap judul kisah dalam buku dilarang mengeluh ini. untuk usia penulis kategori perbendaharaan kata yang ia miliki sudah sangat bagus dan menarik pembaca penasaran untuk melanjutkan setiap kisah pada setiap chapter dalam buku ini.

Judul yang dimiliki dari buku Dilarang Mengeluh Kecuali Pada Allah ini ada sebanyak 53 judul termasuk yang menjadi judul buku sebagai pembuka kisah di awal chapter buku ini berkisah. Diantaranya ada saratan hikmah, motivasi, parenting, sesekali pandangan pada feminis, konsep hidup minimalis dan yang terpenting kisah selalu berorientasi kepada Allah.

 Chapter 1 Tuhan Selalu Punya Cara berisi 14 judul dengan kisah yang berhikmah. Ada satu judul yang ditawarkan penulis sebagai tulisan konsep hidup minimalis berjudul 'Bukan Berarti Boros, kan?"

 Chapter 2 Manusia (Makhluk Penuh Salah dan Alpa) menjabarkan 18 judul dengan kekhasan penulis bercerita tanpa rasa mengurui. Dari 18 judul itu ada satu yang memotivasi yaitu 'Kun Anta' sebelum film imperfect hadir di chapter ini penulis mengajak betapa rasa syukur untuk mencintai diri sendiri  mengubah teori  insecure sudah dikampanyekan.

 Chapter 3 Keluarga, Bagian Paling Setia
Berisi 11 judul yang beraneka ilmu parenting di setiap kisah-kisahnya. Ada satu kisah berjudul 'Labelling pada anak, apa pentingnya?' Penulis sudah memahami bahayanya julukan malah berawal dari keluarga. Pemahaman ilmu keluarga diselipkan dengan cara penulis sendiri. Saya semakin yakin bahwa buku ini tak melulu tentang ilmu dunia keluhan dan syukur. Lebih dari itu rupanya.

 Chapter 4 Perempuan-Perempuan Hebat berisi 10 judul masih banyak keluhan yang tak pantas kita lafalkan bila membaca kisah-kisah motivasi dari chapter ini. Tak sering mengingat betapa banyak syukur yang harus dihitung. Judul "Nenek di Pagi itu" menggeser saya untuk mengurangi keluh perbanyak kata Alhamdulillah.

Mengeluh sebenarnya adalah sesuatu wajar sebagai manusi  sehingga kita sebaiknya menyalurkan keluhan-keluhan itu tidak pada tempat yang biasa tetapi kepada pemilik segala masalah yang kita keluhkan yakni Allah. Dengan mengutarakan segala keluh dan menempatkan rasa ‘aduh’ pada tempat terbaik tentu solusi akan segera ditemui, beban berat karena keluhan tak sanggup lagi dirasa. Apalagi ketika keluhan dibuag pada tempat yang salah(manusia dan dunia virtual ) yang ada justru bualan dan cibiran. Pada buku ini dapat ditemui renungan-renungan pengugah jiwa atas kegersangan setiap masalah.

Membaca setiap kisah yang ada dalam buku tersebut seperti menampar keadaan diri saya sendiri ketika banyak  keluhan yang di luar perkiraan itu merupakan rasa syukur yang diharapkan oleh orang-orang yang tidak mendapatkan kesempatan seperti yang saya alami dan penulis sampaikan di setiap kisahnya.

DI bulan Ramadan ini kisah hikmah dalam buku Dilarang Mengeluh ini seolah menjadi santapan jiwa dan penyejuk setiap masalah yang selalu kita keluhkan. Bisa menjadi teman saat 'galau' atau teman nunggu waktu ngabuburit. Masih bisa dipesan secara daring atau bersedia mengacak-acak Gramedia terdekat. Karena minat pembaca yang anti galau menyisakan buku sekitar 5-11 buku saja. Bisa dicek pada toko buku online di gawai.


Buku ini didiskusikan Jum'at, 15 Mei 2020 di grub WAG Literasi Blitar Terbuka.
Klik disini http://www.flpblitar.com/2020/05/buku-adalah-jendela-dunia.html

Buat yang kemarin belum sempat ikut diskusi bisa gabung disini Grub FLP BLITAR facebook








1 comment:

Angelina Clark said...

Thiis is a great blog

Pages