Celoteh Jiwa - FLP Blitar

Rizkha N. Latifah


Kemarin angka dua puluh sembilan berlalu

Ku torehkan sebalut rasa di jiwa melalui rangkaian bunyi di bawah ini.. 

Tak lagi tentang orang tuaku apalagi mertuaku

Ini alami dan jujur tentang diriku


Hai.. 

Diri betapa usang jiwa yang terbuang

Atas semangat yang semakin gamang

Kau ingat betapa kau begitu mudah dan enerjik

Meraih impian yang satu persatu perlahan kau petik

Tidak hanya aksi tetapi reaksi kau pada ibadah

Bukankah niatmu tidak hanya ingin dilihat orang lain 

Melain lagi, 

Hanya karena ibadah LIllahi Taala

Mana puisi-puisi yang pernah kau susun dengan apik

Atau sebongkah rasa menggali ide-ide kritis 

Bukankah masih banyak konflik yang tertaut pada kehidupan 

Yang bisa kau ambil menjadi tokoh dalam cerita-cerita analogi milik kau. 

Kau berhak malas.. Kau juga berhak enggan.. 

Tapi, kau tiada boleh meninggalkan semangat dirimu yang tertinggal di masa kemarin.. 



Hai kau, 

Yang nanti turut serta di masa depan. 

Apa kabar segala mimpi yang belum sempat kau petik 

Hingga kau rasakan hasil dari raihan panjang kemarin dan saat ini


Kau yang merindukan surga abadi dengan niatan apik

Masihkah atas nama enggan dan malas 

Kau relakan begitu mudah perjuangan panjang kemarin

Bukankah hal-hal yang kau hadapi hari ini adalah atas lantunan panjang doa juga juangmu kemarin


Hai, kau!!

Diri yang merasa ciut nyali karena beban yang kau rasa tak sanggup kau pikul. 

Betapa rasa di jiwa dan batin orang terkasih menjadi sumber kekuatan besar. 

No comments:

Pages