Proyek Besar Mantan Captain Pilot - FLP Blitar

Proyek Besar Mantan Captain Pilot

Bagikan


Inspirasi di Balik Bukit
(Seri Catatan English Camp 2019)

Selasa, 16 Juli 2019

Tidak mudah menjadi Pilot, apalagi menjadi captain, apalagi pada salah satu maskapai terbaik di dunia.

Memang ada banyak hal menarik yang bisa ditulis dari penggagas Bukit Bunda, Mr. Miftakhul Ahsan, yang dulu adalah seorang Captain Pilot. Namun sudah banyak yang menulis tentang beliau saat saya googling. Jika menuliskan hal yang sama, catatan ini jadi kurang menarik.

Ya, Mr. Miftakhul Ahsan pernah menjadi captain Pilot Qatar Airways selama 10 tahun. Sebelumnya bekerja di Garuda Indonesia. Selama dua dekade menjadi Pilot, akhirnya beliau memutuskan resign, dan kembali ke kampung halaman.

Padahal, bekerja di Qatar Airways adalah karir yang luar biasa. Impian semua pilot di dunia, dan mendapatkan fasilitas top of the top.

"Kerja jadi pilot itu jamnya tak menentu, kadang saat dinihari, ketika tubuh masih ingin istirahat, harus prepare, berangkat kerja dan mengatur penerbangan," Ucapnya ketika sesi sharing and Inspiration English Camp (13-14/07/19).

Namun siapa sangka jika ternyata dulu beliau bercita-cita menjadi dokter, karena waktu kecil sering sakit, dan kagum dengan dokter yang bisa menolongnya saat sakit.

Kegemarannya membaca pun membawanya pada kisah Alexander Agung, Raja Makedonia, yang menguasahi hampir separuh dunia. Lantas ia bercita-cita mengelilingi dunia, dan itu terwujud ketika menjadi pilot.

Mr. Miftah adalah alumnus pertama SMA Taruna Nusantara Magelang. Setelah lulus ia mendaftar ke AKABRI, STAN, dan Garuda Indonesia. Ketiganya lolos. Namun demi mewujudkan cita-cita mengelilingi Indonesia, ia memilih Garuda Indonesia karena terbuka kesempatan untuk kuliah ke Massey University, School of Aviation di New Zealand.

Kini kembali ke tanah air, kembali ke Tulung Agung, tempat lahirnya. Lalu membangun Bukit Bunda di Blitar. Banyak yang mengira Bukit Bunda sebagai tempat hiburan dan rekreasi saja. Padahal ada misi besar yang sedang diwujudkan.

Misalnya, tentang Taman Baca Lentera Nusantara, juga rencana membuka PAUD dan Sekolah Dasar, serta menjadikan Bukit Bunda sebagai pusat belajar bahasa Inggris.

English Camp adalah salah satu program yang rencananya akan rutin digelar di Bukit Bunda.

Proyek besar ini bukan hanya untuk wisata, bukan hanya sekadar tempat hiburan. Namun juga pendidikan, dan peradaban. []

Salam,
Ahmad Fahrizal Aziz

No comments:

Pages